Berita NTT

RS Siloam Kupang NTT Sediakan Layanan Dokter Spesialis Saraf untuk Obati Nyeri Tanpa Operasi

Pelayanan untuk penyakit saraf ini cukup banyak dan 50 persen pasien datang dengan keluhan gangguan nyeri

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
dr. Kelvin Yuwanda, Sp.N, CIPS, salah satu spesialis saraf di RS Siloam Kupang dan Head of Out Patient Department RS Siloam Kupang, dr. Lita Afrianti , dalam podcast Pos Kupang pada Jumat, 24 Mei 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - RS Siloam Kupang kini menyediakan layanan dokter spesialis saraf untuk membantu masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami gangguan saraf. Kehadiran dokter spesialis saraf ini bertujuan untuk mengobati gangguan saraf tanpa harus melalui proses operasi.

dr. Kelvin Yuwanda, Sp.N, CIPS, salah satu spesialis saraf di RS Siloam Kupang, dalam podcast Pos Kupang pada Jumat, 24 Mei 2024, menjelaskan bahwa gangguan fungsi saraf sangat umum terjadi pada manusia, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.

“Penyakit saraf ini sangat banyak dialami manusia, baik dari ujung rambut sampai telapak kaki,” ujar dr. Kelvin.

dr. Kelvin mengungkapkan bahwa stroke merupakan gangguan saraf yang paling banyak dialami oleh masyarakat di NTT. Stroke kini menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia, menggantikan penyakit jantung yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Baca juga: Pemuda GMIT Siloam Nailang Alor Timur Laut Buat Taman Paskah 

Menurutnya, stroke adalah penyakit mematikan yang harus segera ditangani.

"Stroke penyumbang nomor satu untuk angka kecacatan hingga kematian di Indonesia," tambahnya.

Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke penyumbatan dan stroke pendarahan. dr. Kelvin menjelaskan bahwa kedua jenis stroke ini bisa mendapatkan hasil yang lebih baik jika cepat ditangani. Stroke penyumbatan, misalnya, dapat diatasi dengan obat mahal yang ditanggung oleh BPJS jika pasien diterima dalam waktu kurang dari 4 jam.

“Kami terima pasien dibawah 4 jam dapat menghancurkan penyumbatan itu dengan menggunakan obat, dan obatnya itu mahal mencapai Rp 15 juta, tapi ditanggung oleh BPJS,” jelas dr. Kelvin.

Beberapa pasien stroke yang ditangani dalam waktu kurang dari 4 jam bahkan dapat berjalan kembali dalam waktu 3 hari. Oleh karena itu, dr. Kelvin menyarankan masyarakat yang merasakan gejala stroke untuk segera berobat ke rumah sakit.

Selain stroke, gangguan saraf lainnya yang sering ditemui adalah nyeri kepala, nyeri kaki, dan nyeri lainnya. dr. Kelvin menekankan bahwa perubahan gaya hidup juga menjadi penyebab utama meningkatnya kasus stroke dan gangguan saraf lainnya.

Sementara itu, Head of Out Patient Department RS Siloam Kupang, dr. Lita Afrianti, menyatakan bahwa penyakit saraf masuk dalam kategori lima besar penyakit yang ditangani di RSU Siloam. Sebanyak 50 persen pasien datang dengan keluhan nyeri.

“Pelayanan untuk penyakit saraf ini cukup banyak dan 50 persen pasien datang dengan keluhan gangguan nyeri,” kata dr. Lita.

Dengan adanya dr. Kelvin, penanganan nyeri di RSU Siloam tidak perlu lagi dilakukan melalui operasi. Tindakan konservatif yang tidak menyulitkan pasien kini menjadi alternatif utama, sehingga pasien bisa dilayani dengan rawat jalan.

Pelayanan penanganan penyakit saraf di RS Siloam dibuka dari Senin hingga Jumat, dari pagi hingga malam. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved