Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 23 Mei 2024, “Menyesatkan Engkau”
Rasul Yakobus memberi nasihat kepada kita berkenaan dengan pola hidup yang benar dan yang salah.
Untuk itu Yesus memberi pengajaran ini: “Jika tanganmu menyesatkan engakau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan utuh kedua belah tangan masuk ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Begitu juga halnya dengan kaki dan mata jika berbuat dosa maka harus dipenggal. Bagi Yesus,pengajaranNya ini mau menuntut kita untuk selalu menjaga dengan baik semua anggota tubuh untuk terpelihara dengan baik sampai kedatangan Tuhan kelak. Karena dosa juga bisa akan datang melalui semua yang kita miliki, termasuk anggota tubuh kita. Dan jika tangan berbuat dosa dipenggal itu sama artinya bahwa kita harus mampu mengontrol tangan kita itu agar tidak menjadi penyesat bagi diri sendiri. Maka anjuran Yesus agar “setiap orang akan digarami dengan api. Tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kalian akan mengasinkannya? Hendaklah kalian selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain.”
Yesus coba menjelaskan pengajaranNya dengan menggunakan contoh garam. Lalu mengapa garam? Karena dalam dirinya sendiri, garam itu mampu memberi rasa kepada makanan sekaligus bisa menjadi pengawet. Begitulah hidup kita. Kita harus memiliki garam dalam diri kita agar kita mampu mengarami orang lain dengan cara melarutkan diri kita lewat cara hidup kita. Selama kita tidak mampu menggarami maka hidup kita juga tidak jauh berbeda dengan para pendosa.
Karena masih banyak di antara kita yang tidak memiliki garam dalam dirinya sendiri sehingga kita cenderung ikut orang saja dan mudah jatuh dalam dosa. Maka marilah kita belajar untuk terus menjadi garam dalam diri untuk mampu menggarami orang lain.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita adalah pengikut Yesus maka kita wajib menjadi saksiNya. Kedua, salah satu bentuk kesaksian adalah menjadi garam yang akan menciptakan rasa enak bagi hidup kita dan terlebih hidup orang lain. Ketiga, supaya dengan begitu kita mampu mengontrol tubuh kita untuk tidak berbuat dosa. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.