Berita Rote Ndao
Pesiar di Telaga Nirwana Rote Ndao Pakai Tenaga Surya
Daniel rasakan sangat signifikan, terutama dari segi kenyamanan bagi dirinya selaku pengantar dan para turis.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
Bagi Sabine, status Indonesia ini tidak hanya menggarisbawahi tantangan-tantangan yang ada, namun juga sebagai peluang besar bagi pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
"Dalam kerja sama bilateral kami, Jerman sangat berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, dengan semakin fokus pada mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan," tutur Sabine.
Inisiatif Jerman adalah bagian dari narasi yang lebih besar, khususnya implementasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2.030 dan Deklarasi Paris tentang Perubahan Iklim.
Kerja sama bilateral Jerman dan Indonesia berfokus pada empat sektor yakni energi, kehutanan, ekonomi sirkular dan mobilitas perkotaan.
"Kami yakin bahwa topik-topik inti ini sangat penting untuk memastikan bahwa upaya pembangunan kami menghasilkan hasil yang nyata dan berkelanjutan," cetus Sabine.
Di sektor energi, tambah dia, sejauh ini merupakan bagian terbesar dari portofolio pihaknya, mereka sepakat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk mendukung perluasan energi terbarukan, perluasan jaringan listrik, dan kerangka peraturan untuk transisi energi yang adil.
"Keterlibatan kuat kami dalam Kemitraan Transisi Energi yang Adil, diluncurkan pada November 2022 pada KTT G20 di Bali, dan ini bukti komitmen kami," tandas Sabine.
Jerman dan Indonesia juga bekerja sama dengan mitra internasional lainnya untuk memanfaatkan solusi energi terbarukan yang dapat membuka jalan bagi perubahan iklim menuju masa depan yang berkelanjutan dan adil.
Dengan portofolio yang luas dalam kerja sama teknis dan keuangan, Jerman berdedikasi untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau.
Namun, kerja sama Jerman dan Indonesia tidak hanya menyasar ibukota dan kota-kota besar. Itulah sebabnya program itu diberi judul, "Program Energi Terbarukan di 1.000 Pulau."
"Itulah alasan kami hadir di Rote hari ini, lebih dari 2.500 km sebelah timur Jakarta. Proyek PV Boat dan inisiatif serupa di Indonesia Timur mewakili komitmen kami untuk memastikan tidak adanya komunitas dan betapapun terpencilnya daerah yang tertinggal," ungkap Sabine.
Dengan mengintegrasikan solusi inovatif bertenaga surya dalam transportasi laut bersama dengan sektor swasta, pihaknya berkontribusi terhadap perekonomian lokal dan pelestarian lingkungan, meningkatkan kualitas hidup dan bisnis bagi masyarakat pulau.
"Hari ini peluncuran proyek PV Boat, kami tidak hanya merayakan pencapaian luar biasa dalam teknologi ramah lingkungan, namun juga memperkuat komitmen bersama kami terhadap planet di mana tempat generasi masa depan dapat berkembang," ketus Sabine.
Proyek ini merupakan sinyal jelas akan niat Jerman untuk berinvestasi di bidang-bidang yang selama ini kurang terlayani, guna memastikan pembangunan yang inklusif bagi semua orang.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua mitra dan anggota komunitas yang telah mewujudkan proyek ini. Dedikasi dan kerja keras adalah kekuatan pendorong di balik kesuksesan usaha ini. Bersama-sama, kita tidak hanya meluncurkan PV Boat, kami berlayar menuju masa depan yang berkelanjutan untuk semua. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini. Mari terus bekerja sama," tutup Sabine.
Kemudian Kepala Proyek REEP2 (GIZ Implemented Project - 1.000 Islands Renewable Energy for Electrification Programme Phase II, Christoph Luerssen dengan senang hati menyambut baik peresmian proyek percontohan PV boat di Pulau Rote dan PV Agri di Pulau Semau.
Perjalanan pengembangan PV Agri di Semau dan PV Boat di Rote telah dimulai pada tahun 2022.
Selain melaksanakan uji coba dua proyek itu, banyak pemangku kepentingan yang telah menyumbangkan keahlian, pengetahuan, pendanaan tambahan, lahan dan dedikasinya untuk menyukseskan uji coba ini.
Yang disebut Christoph, para pemangku kepentingan ini mencakup pemerintah daerah, masyarakat, perusahaan swasta, dan LSM.
Di Pulau Semau, dikatakannya, para petani mengairi lahan pertanian secara manual selama delapan jam per hari pada pagi dan sore hari, sehingga menyisakan waktu dan kapasitas kerja yang terbatas untuk pekerjaan lain yang produktif.
Cristoph menjelaskan, air tanah yang diperlukan untuk irigasi diakses menggunakan pompa diesel. Meskipun syarat untuk meningkatkan produksi pertanian telah diberikan dan pembeli di Jayapura siap membeli dalam jumlah yang lebih banyak, pengetahuan dan pengetahuan teknis untuk meningkatkan usaha tersebut, masih belum ada.
Saat ini, terang Cristoph, sistem masih dalam tahap optimalisasi karena beberapa perubahan desain, namun akan segera aktif dan berjalan.
Dengan adanya waktu luang, biaya, kapasitas kerja serta inspirasi dari sistem etalase, bertujuan agar masyarakat petani meningkatkan upaya pemasaran dan penjualan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
Realisasi proyek percontohan PV Agri ini tidak akan terlaksana tanpa kontributor PT Semesta Energy Services (SES), yang menyediakan sistem PV dan pompa, serta PT TBS Energi Utama (TBS), yang menyediakan sistem irigasi.
Selanjutnya, di Pulau Rote, transportasi perahu dari Pantai Oeseli ke Telaga Nirwana selama ini difasilitasi secara tradisional menggunakan perahu bermesin tempel konvensional, yang berisik, kotor, memerlukan banyak perawatan, dan mempunyai risiko lingkungan yang cukup besar. Apalagi bahan bakar cenderung langka dan mahal.
Karena jarak Pantai Oeseli ke Telaga Nirwana yang dekat, mesin tempel konvensional dapat dengan mudah ditukar dengan motor listrik yang dipasok dari baterai yang dapat ditukar dan diisi di tepi pantai dengan energi matahari.
Diterangkan lebih lanjut Christoph, stasiun pengisian daya bertenaga baterai yang dapat ditukar merupakan sebuah solusi yang berkontribusi terhadap pelestarian ekosistem, mengurangi biaya, dan meningkatkan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Rote.
Realisasi percontohan PV Boat tidak akan mungkin terwujud tanpa kontributor PT Chakra Giri Energi Indonesia (CGEI), yang menyediakan stasiun pengisian bertenaga PV dan Torqeedo, kemudian menyediakan motor listrik, serta BKKPN dan masyarakat yang menyediakan tanah itu.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM Dirjen EBTKE dan Pemerintah Daerah atas dukungan terhadap proyek percontohan PV Agri dan PV Boat," kata Christoph.
Implementasi kedua proyek percontohan ini adalah contoh utama kerja sama sektor publik dan swasta yang berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Christoph juga kemudian ingin mendorong kelanjutan kolaborasi dan saling mendukung dari seluruh pemangku kepentingan selama pengoperasian dan peningkatan skala uji coba proyek tersebut.
"Saya menantikan kesuksesan besar dari proyek percontohan PV boat dan PV Agri sebagai upaya kita bersama di masa depan," lugas Christoph.
BUMDes Diberdayakan, Nelayan Antar Turis ke Telaga Nirwana Sambil Bernyanyi
Ungkapan hati atas percontohan proyek PV Boat juga disampaikan oleh Daniel Mooy selaku Nelayan dan Pengantar Tamu dari Pantai Oeseli ke Telaga Nirwana.
Dikatakan Daniel, proyek ini sangat bermanfaat karena melibatkan komunitas lokal melalui BUMDes Oeseli
dengan tujuan untuk pelatihan program pendidikan dan pelatihan bagi
pemilik kapal dan operator untuk memastikan nelayan mampu mengoperasikan dan memelihara teknologi baru secara efektif.
Daniel merasa proyek PV Boat ini menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi wisatawan dan memungkinkan mereka untuk menikmati keindahan alam tanpa gangguan, serta mendukung pelestarian lingkungan lokal.
"Saya telah mencoba mesin, menukar baterai yang bisa diisi ulang, menggunakan stasiun pengisian daya, dan hasilnya sangat memuaskan," tutur Daniel sambil tersenyum.
Saat beroperasi di atas kapal, lanjut Daniel, mesin bertenaga surya ini berjalan dengan baik tanpa mengeluarkan suara dan yang penting tanpa menggunakan bahan bakar minyak.
Perbedaan yang Daniel rasakan sangat signifikan, terutama dari segi kenyamanan bagi dirinya selaku pengantar dan para turis.
"Dengan mesin konvensional, kebisingan dan asap yang ditimbulkan seringkali mengganggu, membuat para tamu merasa tidak nyaman," tutur Daniel.
"Namun dengan mesin tenaga surya ini, kami bisa mengobrol dengan nyaman bahkan bisa bernyanyi bersama tanpa terganggu oleh suara mesin," lanjut dia. (rio)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.