Tokoh Daerah NTT
Tokoh NTT, Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno Anak Timor dari Ketua Klasis Hingga Ketua PGI
Sosok Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno sudah sangat dikenal di kalangan GMIT. Ia pernah menjadi sebagai ketua Gereja Masehi Injili Timor atau GMIT
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Sosok Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno sudah sangat dikenal di kalangan GMIT. Ia pernah menjadi sebagai ketua Gereja Masehi Injili Timor atau GMIT . Bahkan pernah memimpin GMIT tiga kali yaitu periode 1951 -1952 , 1952 -1953 dan 1956 -1958.
Namunya pun kini harum berkat karya sebagai pendeta di GMIT.
Dikutip dari , nickywritehistory.wordpress.com , , ditengah kegembiraan merayakan Ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan yang ke 75 tahun 2020, terbersit sebuah nama dari seorang tokoh GMIT sekaligus tokoh DGI/PGI yaitu bapak Profesor DR. Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno , beliau adalah tokoh gereja di Indonesia.
Prof Abineno ini lahir Timor-Baun pada 7 Desember 1917, sebagai anak sulung dari pasangan bapak Thobias Abineno dan Carolina Koroh.
Prof. Abineno adalah kakak misan dari bapak Walikota (pelaut) Alexander Abineno. Prof Abineno menikah dengan ibu Albertha Anthonia Meiyer dan memiliki 6 orang anak, 15 cucu dan 14 cicit .
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Markus Solo Kewuta, S.V.D, Cerimonial liturgi dari Paus Fransiskus di Vatikan
Johanis atau yang biasa dipanggil Nani mulai bersekolah di Sekolah Rakyat setelah itu Nani melanjutkan ke Schalkelschool di Kupang pada tahun 1932-1936, dan kemudian Nani melanjukan Sekolah lanjutan di STOVIL ( School tot Opleiding van Indlansche Lelaren ) yakni Sekolah yang mendidik anak-anak Pribumi menjadi Guru dan Pelayan TUHAN untuk ditempatkan diseluruh NTT.
Setamatnya dari Stovil, beliau kemudian melanjutkan ke Sekolah Pendeta di HTS ( Hoogere Theologische School ) di Bogor.
Pendeta Abineno ditabhiskan sebagai pendeta pada tanggal 17 Desember tahun 1948 di Gereja Willemkerk Jakarta (sekarang adalah Gereja GPIB Imanuel), ia mendapat gelar doktoralnya dari Rijksuniversiteit di Utrecht, Belanda.
Disertasinya yang berjudul “Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor” ditulis pada tahun 1956, dan di STT Jakarta ia mengajar Teologi Praktika.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, WZ Johannes Ahli Radiologi Pertama yang Sangat Dekat dengan Sam Ratulangi
Prof Abineno memulai karirnya adalah sebagai Ketua Klasis GMIT di Rote-Ndao pada tahun 1949-1950 dilanjutkan menjadi Ketua Sinode GMIT tahun 1950-1953.
Setelah itu dia melanjutkan pendidikannya mengambil gelar doktoral di Utrecht Belanda tahun 1953-1956, sekembalinya dari belanda, dia kembali dipilih untuk kedua kalinya sebagai ketua Sinode GMIT-NTT dari tahun 1956-1960.
Beliau juga sempat mengajar bahasa Jerman di SMA.Negeri Kupang serta di SMEA Negeri Kupang (sekitar tahun 50an).
Dikutip dari Wikipeda, sewaktu menjabat sebagai Ketua Sinode GMIT, Abineno menggagalkan aspirasi jemaat untuk mengajukan permohonan kepada Pemerintah Indonesia agar membangun sebuah perguruan tinggi di Kupang.
Gagasan itu akhirnya terwujud pada tanggal 1 September 1962, saat berdirinya Universitas Nusa Cendana yang diharapkan membawa kemajuan pendidikan di Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1975 beliau terpilih sebagai anggota MPRS-RI (urutan golongan).
Prof Abineno kemudian pindah dari Kupang ke Jakarta dan aktif mengajar di STT Jakarta sebagai Guru Besar, ketika itu beliau bersama-sama dengan tokoh-tokoh musik gerejawi seperti DR. Alfred Simanjuntak mendirikan Yayasan Musik Gerejawi ( Yamuger ) pada tahun 1967 di Jakarta.
Beliau juga pernah menjadi anggota Komisi Iman dan Tata Tertib Dewan Gereja Dunia (1961-1975) serta pernah juga diangkat oleh Lembaga Alkitab Indonesia sebagai Ketua Komisi Penterjemah (1962-1968) dan puncaknya beliau diangkat sebagai Ketua Umum Dewan Gereja Indonesia selama beberapa periode yakni dari tahun 1960-1980.
Sejalan dengan itu jabatan ketua umum DGI tersebut beliau terpilih sebagai Ketua Kehormatan DGI (1970-1980), penasihat Majelis Sinode GPIB pada tahun 1978, Ketua Kehormatan DGI tahun 1980 dan tahun 1984 setelah itu beliau istirahat dari seluruh kegiatan organisasi gerejawi.
Prof Abineno didampingi Ali Sadikin
Pada sekitar tahun 1993, saya sempat bertemu beliau di Kupang, beliau minta bertemu pribadi dengan saya, dalam rangka ingin berkonsultasi tentang masalah Peruntukkan Tata Ruang rumah beliau di Oeba, kami sempat ngobrol kurang lebih satu jam.
Beliau sangat kenal dengan orang tua saya serta teman akrab dengan papa kami, dan itulah pertemuan terakhir dengan bapak Prof. DR. JLC Abineno seorang tokoh gereja di Indonesia, karena pada tanggal 22 Januari 1995 sang tokoh berpulang ke rumah BAPA di Sorga dalam usia 77 tahun.
Beliau mengabdikan dirinya untuk pekerjaan Tuhan Yesus selama kurang lebih 47 tahun ……….Amin
Catatan : Pada tanggal 7 Desember 2017 bertepatan dengan Peringatan Syukur 100 tahun Abineno di Launching buku ” Utusan yang setia” mengenang hidup dan karya pelayanan JLCh. Abinano “
riwayat
Pdt. Prof. Dr. Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno
Lahir 7 Desember 1917
Baun, Timor
Meninggal 22 Januari 1995 (umur 77)
Kebangsaan Indonesia
Suami/istri Alberta Anthonia Meijer
Orang tua
Tobias Abineno (bapak)
Carolina Koroh (ibu)
J. L. Ch. Abineno (07 Desember 1917 – 22 Januari 1995) adalah seorang Pendeta dari Gereja Masehi Injili di Timor kelahiran Baun yang pernah menjabat sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.
Riwayat Hidup
Latar belakang Abineno adalah Kalvinis. Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di Utrecht, Belanda.
Disertasinya yang berjudul Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.
Baca juga: Profil Tokoh NTT Cyprianus Temu, Sosok yang Lima Periode Jadi legislator di DPRD Belu
Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.
Beliau menulis banyak buku di bidang teologi khususnya di bidang Praktika.
Abineno juga merupakan salah satu pendiri Yayasan Musik Gereja Indonesia (Yamuger) bersama-sama sejumlah tokoh musik gereja (termasuk DR. Alfred Simanjuntak) di Jakarta pada tahun 1967 .
Pandangan
Pandangan teologis Abineno mengenai hubungan manusia dan Allah adalah manusia memiliki relasi yang sangat dekat dengan Allah.
Akibatnya, manusia tidak dapat berkata-kata mengenai penyataan Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.
Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.
Menurut Abineno, salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam Alkitab adalah dengan perjanjian.
Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah. Contoh: dalam Kej 17:2 dikatakan "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau" (Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi ""Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu").
Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata "perjanjianKu" tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.*
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.