Opini

Opini: Menjadi Sahabat Roh Kudus

Dalam teologi Katolik, Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga, Allah Tritunggal Mahakudus. Pengetahuan kita tentang Allah Roh Kudus pun hanya sampai di situ.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
Arnoldus Nggorong 

Doa: Sarana Berelasi dengan Allah Roh Kudus

Bila dicermati, secara saksama, peristiwa pentekosta, terdapat satu aktivitas yang dilakukan oleh para murid bersama Bunda Maria sebelum Roh Kudus turun atas mereka yaitu berdoa. Para rasul dan bunda Maria berdoa secara bersama-sama menanti turunnya Roh Kudus. Aktivitas berdoa bersama itulah, dalam tradisi Gereja Katolik di kemudian hari, disebut novena pentekosta, yang dijalankan oleh Gereja hingga saat ini. Novena ini dimulai satu hari setelah hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga yaitu hari jumat.

Berdoa adalah suatu aktivitas yang dijalankan dengan tekun oleh para Rasul dan Bunda Maria. Berdoa merupakan sarana yang dipakai para rasul bersama Bunda Maria untuk memohon Roh Kudus kepada Allah. Permohonan itu berlandaskan pada janji Yesus sendiri kepada mereka sebelum Ia naik ke surga.

Dengan demikian doa menjadi instrument (sarana) yang membantu para rasul agar dapat membuka diri dengan lapang bagi karya Roh Kudus di dalam diri mereka masing-masing.

Dengan ini hendak mengatakan bahwa Roh Kudus tidak serta merta turun begitu saja dalam diri setiap orang. Kita mesti berusaha dengan tekun agar Roh Kudus dapat datang dan berdiam dalam diri kita. Usaha yang paling ampuh dan mujarab adalah doa yang lahir dari ketulusan.
Bagi orang beriman, doa menjadi satu-satunya jalan untuk membangun relasi yang intim dengan Allah Roh Kudus.

Dalam rumusan yang radikal, belum ada sarana lain yang dapat menggantikan doa sebagai satu-satunya sarana untuk mempererat jalinan persahabatan yang lebih akrab dengan Allah Roh Kudus.

Doa akan menolong kita sekaligus memampukan kita untuk dapat mengenal karya Roh Kudus di dalam diri kita masing-masing. Roh Kudus bekerja di dalam diri kita dengan cara yang tidak kelihatan. Sebab Roh Kudus itu seperti angin sebagaimana yang dikatakan sendiri oleh Yesus. Angin bertiup ke mana ia mau. Demikianpun halnya dengan Roh Kudus, Dia bergerak ke tempat di mana dikehendaki-Nya. (Bdk. Yoh. 3:8) Akan tetapi Roh Kudus hanya dapat datang dan tinggal di dalam diri orang-orang yang tulus hati dan yang berkenan di hadapan Allah. Di hati orang-orang seperti itu Roh Kudus akan berdiam dan berkarya.

Buah-buah Roh Kudus

Kesaksian para murid Yesus, Rasul Paulus dan beberapa orang kudus di atas telah memberikan sedikit gambaran tentang karya Roh Kudus di dalam dirinya. Para murid, yang berada dalam suasana ketakutan karena ditinggal pergi oleh Yesus, memiliki keberanian setelah Roh Kudus turun atas mereka. Mereka memperoleh semangat baru, kekuatan baru. Mereka sungguh menjadi manusia baru, hidup mereka dibaharui. Peristiwa yang sangat impresif adalah mereka dapat berbicara dalam berbagai bahasa (Lihat Kis. 2:1-13).

Mukjizat Pentekosta dengan amat terang benderang menunjukkan karya Roh Kudus yang luar biasa. Peristiwa Pentekosta membuat heran dan takjub banyak orang pada waktu itu. Mereka yang menyaksikan peristiwa itu dibuat tercengang. Keheranan itu membangkitkan kekaguman yang pada gilirannya mendatangkan kegembiraan di dalam diri orang-orang yang menyaksikannya. Dampak lebih jauh dari peristiwa itu adalah orang banyak menjadi percaya dan dibaptis.

Dengan ini menjadi jelas bahwa karya Roh Kudus memiliki daya mengubah, menggerakkan, meneguhkan, membaharui, dan menghidupkan. Roh Kudus memberikan kegembiraan, semangat, kekuatan, dan kehidupan baru. Rasul Paulus membahasakan hasil karya Roh Kudus sebagai berikut: “Buah-buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Gal. 5:22-23) Gereja, kemudian, merangkumnya dalam tujuh karunia Roh Kudus yaitu kebijaksanaan, pengertian, nasihat, ketabahan, pengetahuan, kesalehan, dan takut akan Tuhan.

Konsekuensi Mengabaikan Roh Kudus

Bila memperhatikan kondisi kekacauan dunia abad ini yang masih ditandai dengan peperangan antar negara, kejahatan dalam beragam rupa yang terus meningkat, merajalela, dan vulgar, harkat dan martabat manusia tidak lagi mendapat penghormatan yang selayaknya, perdagangan orang, korupsi yang kian menggurita, relasi sosial antar sesama manusia terganggu terutama saat Pilpres, Pileg, Pilkada, dan Pilkades, sesungguhnya, adalah pengabaian terhadap peran Allah Roh Kudus.

Sebab dalam arti yang lebih dalam dan luas, peran Allah Roh Kudus dapat dirasakan dan didengar di dalam batin (suara hati). Roh Kudus membisikan ajaran dan nilai-nilai kebaikan di dalam batin. Dia tampil sebagai Penolong, Pembimbing dan Penuntun. Suara-Nya akan terus menggema di dalam batin hanya dan hanya jika Dia diberi tempat yang pantas di dalam hati.

Di dalam hati yang didiami Roh Kudus, subjek (pelaku) akan merasa bersalah bila berperilaku menyimpang. Roh Kudus kudus membangkitkan rasa sesal dalam diri dan mengarahkan subjek pada sikap tobat. Dalam formula yang sederhana, Roh Kudus membuat insaf si pelaku. Bahkan lebih dari itu, Roh Kudus akan mencegah pelaku melakukan kejatahan.

Penutup

Penjelasan singkat di atas telah memberikan, paling kurang, sedikit pengenalan tentang Roh Kudus. Dengan ini akan membantu kita untuk semakin dekat dengan Roh Kudus dan menjadikan Dia sebagai Sahabat kita yang paling agung, Sahabat sejati. Sebab hanya seorang sahabat yang mengenal kita dengan amat baik. Dia juga dapat merasakan apa yang kita rasakan. Oleh karena Roh Kudus adalah Sahabat kita, maka Dia dapat memberikan kedamaian, kebahagiaan, ketenangan, dan kegembiraan. Dia membimbing dan menuntun kita kepada kebenaran.
Roh Kudus adalah Sahabat yang paling dekat dan selalu berada bersama dengan kita. Roh Kudus tinggal di dalam jiwa kita. Dia akan menuntun kita di jalan yang benar. Roh Kudus membisikkan kepada kita ajaran-ajaran dan nilai-nilai kebaikan. Roh Kudus mencurahkan ke dalam jiwa kita, karunia dan rahmat yang paling berharga. Roh Kudus membuat jiwa kita begitu indah dan menarik karena dari jiwa kita mengalir kebaikan-kebaikan yang merupakan buah-buah Roh Kudus.

Lebih dari itu, bila kita sungguh-sungguh berdoa kepada Roh Kudus, maka Dia akan mengusir rasa takut yang ada di dalam diri kita. Kita juga akan mengalami kedamaian, kegembiraan dan penghiburan walaupun kita mengalami tantangan dan kesulitan di dalam ziarah hidup kita di dunia ini. Roh Kudus memampukan kita sanggup menanggung semuanya itu.

Roh Kudus menggerakkan kita, menyemangati kita, dan mengubah kita serta memberi hidup bagi kita. Walaupun Roh Kudus berkarya dengan cara yang tidak kasat mata, namun Dia dapat dirasakan. Ibarat Angin yang bertiup ke mana ia suka, demikianlah halnya dengan Roh Kudus. Kita hanya dapat mengetahuinya lewat hembusan-Nya, yang kadang tak dirasakan karena tiupan-Nya yang sangat lembut.
Selamat merayakan Pentekosta bagi umat kristiani.

Penulis adalah alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved