Berita Timor Tengah Selatan
Pengurus IDI Cabang TTS Dilantik, Siap Dukung Pemerintah dalam Upaya Penyebaran Tenaga Dokter
Ketua IDI NTT, Stefanus Dhe Soka menjelaskan, pelantikan hari ini untuk melanjutkan kepengurusan IDI Cabang Timor Tengah Selatan yang sebelumnya
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Pengurus Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Cabang Timor Tengah Selatan periode 2022 - 2025 resmi dilantik pada hari Sabtu, 11 Mei 2024.
Pelantikan pengurus IDI Cabang Timor Tengah Selatan ini mengambil mengambil tema ‘Transformasi IDI menuju organisasi profesi yang semakin mandiri, modern, transparan dan akuntabel’,
Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Dena, Kota SoE ini tampak dihadiri, Ketua IDI NTT, Ketua IDI Cabang Timor Tengah Selatan, Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten TTS dan para dokter yang bertugas di wilayah TTS.
Ketua IDI NTT, dr. Stefanus Dhe Soka SpB menjelaskan, pelantikan hari ini untuk melanjutkan kepengurusan IDI Cabang Timor Tengah Selatan yang sebelumnya sudah berjalan.
"Pelantikan hari ini untuk kepengurusan 2022 - 2025. Teman-teman pengurus ini secara administrasi sudah mengantongi SK sejak tahun 2022. Namun hari ini sebagai seremonial untuk mengukuhkan mereka sebagai pengurus IDI Cabang TTS," ungkapnya.
Baca juga: IDI NTT 2022 Naik, Berikut Catatan Khusus Badan Kesbangpol NTT
Terkait jumlah dokter yang masih minim di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan secara umum di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur kata Stefanus, ada 2 hal yang menjadi kendala yaitu dari sisi jumlah dan aspek pemerataan.
"IDI sebagai organisasi profesi dengan adanya Undang Undang baru, tidak memiliki wewenang dalam hal perekrutan atau mengatur pemerataan tenaga dokter. Hal tersebut menjadi kewenangan dari Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kesehatan. Namun IDI mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan iklim kerja yang baik dan kondusif sehingga teman-teman sejawat dokter dari manapun, berminat untuk bertugas di wilayah Nusa tenggara Timur. Hal itu menjadi kebutuhan dasar," tandasnya.
Menurut dia, sebagaimana ada transformasi layanan kesehatan, dalam kementerian ada tiga hal yang mesti disiapkan pemerintah daerah yaitu prasarana, peralatan dan SDM.
"Kekurangan dan jumlah penyebaran yang belum merata ini menjadi hal yang perlu diperhatikan pemerintah. IDI siap mendukung untuk sama-sama membangun situasi kerja yang kondusif," tuturnya.
Dikatakan, tantangan dokter dalam bekerja di wilayah Nusa Tenggara Timur terkait beberapa hal di antaranya, kondis geografis dan belum maksimalnya insentif serta prasarana yang diberikan pemerintah daerah.
"Sekarang dengan keberadaan pusat pendidikan fakultas kedokteran Universitas Cendana, tentunya akan membantu Pemerintah Nusa Tenggara Timur dalam upaya pemenuhan tenaga dokter. Ada juga alumni fakultas kedokteran Udayana yang sudah mengikuti pendidikan spesialis. Diharapkan mereka akan kembali ke daerah dan kemudian membangun layanan kesehatan bersama," bebernya.
"Kita harapkan agar pemerintah daerah memperhatikan kesejahteraan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh dokter dalam menjalankan tugasnya," katanya.
Sementara, dr. Hardman Luar P. Sitorus, selaku Ketua IDI TTS mengatakan, pelantikan pengurus IDI Cabang TTS yang baru terlaksana ini karena sebelumnya IDI Wilayah NTT sedang vakum.
Baca juga: Ketua IDI NTT: Perundungan Dalam Konteks Pendidikan Bukan Pekerjaan
"Pelantikan kita baru terlaksana hari ini karena IDI wilayah saat itu sedang vakum. Peralihan dari IDI wilayah itu kemarin baru dilantik sekitar awal tahun kemarin. Oleh karena itu kita ajukan sekarang," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.