Berita NTT

Tim Kemenkumham Evaluasi Pembangunan Zona Integritas LPKA Kupang NTT

Lukas menyampaikan bahwa LPKA Kupang telah melakukan kerja sesuasu arahan WBK dan berniat meraihnya di tahun ini. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DOK
Tim Kerja dari Kemenkumham RI melakukan evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim Kerja dari Kemenkumham RI melakukan evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang NTT

Kepala LPKA Kupang, Lukas Laksana Frans bersama jajarannya mengikuti evaluasi Pembangunan ZI menuju WBK yang dilaksanakan oleh  tim evaluator dari Inspektoral Jenderal (ITJEN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada Selasa, 7 Mei 2024. 

Tim Evaluator Itjen terdiri dari Qolbin Salim selaku Pengendali Teknis, Agung Natanael selaku Pengendali Teknis, Raden Bagus Wasito Utomo selaku Ketua Tim dan Aziz Pilar Syefiaj selaku anggota tim. Kedatangan tim disambut langsung oleh seluruh jajaran pada LPKA Kupang.

Dalam keterangan tertulis dari LPKA Kupang, Kamis 9 Mei 2024, kegiatan evaluasi dimulai dengan pemaparan jinggle, maskot dan profil LPKA Kupang melalui video yang telah dipersiapkan. 

Baca juga: Kanwil Kemenkumham NTT dan Disperindag NTT Fasilitas Pendaftaran Merek untuk Kelompok UMKM di Sikka

Setelah video selesai diputar dilanjutkan dengan pemaparan oleh Lukas Frans terkait aksi perubahan yang dilaksanakan Tim Kelompok Kerja ZI LPKA Kupang. Aksi-aksi perubahan yang berorientasi pada target prioritas dijelaskan secara detail oleh Lukas Frans. 

Dalam paparannya, Lukas menyampaikan bahwa LPKA Kupang telah melakukan kerja sesuasu arahan WBK dan berniat meraihnya di tahun ini. 

"Saya bersama tim kerja telah berusaha mempersiapkan diri untuk bekerja sesuai dengan arahan demi mencapai WBK. Untuk itu, saya bersama tim meminta masukan dan arahan dari tim evaluator untuk membantu kami meraih WBK di tahun 2024," ujar Lukas Frans.

Setelah mendengarkan paparan dari Lukas Frans, kesempatan selanjutnya diberikan kepada Tim Evaluator untuk bertanya dan memberikan masukan terkait perubahan-perubahan yang telah dilaksanakan untuk mempersiapkan LPKA Kupang meraih WBK.

Qolbin menyampaikan bahwa inovasi-inovasi yang mau dijual tidak harus yang besar-besar, melainkan yang bisa menjawabi kekurangan-kekurangan dalam pelayanan di LPKA Kupang

"Inovasi tidak harus yang besar-besar. Inovasi itu cukup menjawabi kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelaksanaan pelayanan. Mitigasi resiko itu harus menjadi dasar pelaksanaan inovasi," ungkap Qolbin.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan observasi lapangan oleh Tim Evaluator. Dalam kegiatan evaluasi lapangan ini, tim evaluator mau melihat dari dekat apakah yang terjadi di lapangan sama dengan yang dilaporkan dalam dokumen-dokumen data dukung yang telah dilaporkan. 

Tim evaluator mengecek mulai dari pelayanan di depan kantor sampai di belakang. Dalam observasi lapangan ini, Tim evaluator sesekali bertanya tentang perubahan-perubahan yang dilakukan dan dijawab oleh anggota tim pokja yang mendampingi selama pelaksanaan observasi lapangan. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved