Kerangka Manusia Ditemukan
Nikolaus Iko Warga Mauponggo Nagekeo Dalam Kondisi Hilang Ingatan
pihak Polsek Mauponggo untuk disebarluaskan melalui Medsos termasuk akun Facebook Polsek Mauponggo

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MBAY - Penemuan kerangka manusia di sekitar hutan lindung Gunung Ebulobo, Senin, 6 Mei 2024 oleh Raymundus Meo kerangka Nikolaus Iko (76), warga Desa Lodaolo, Kecamatan Mauponggo, yang hilang sejak tiga bulan lalu.
Nikolaus Iko dilaporkan hilang sejak Sabtu, 3 Februari 2024 sekira pukul 07.00 Wita hingga ditemukan hanya tinggal kerangka di sekitar hutan lindung Gunung Ebulobo.
Kapolres Nagekeo, AKBP Andery Valentino, S.IK melalui Kapolsek Nagekeo, Iptu Yakobus K. Sanam, SH, Rabu, 8 Mei 2024 malam menjelaskan, saat dilaporkan oleh Wilbrodus Raga, anak kandung Nikolaus Iko saat itu dirinya langsung memerintahkan anak buahnya guna bersama Pemerintah Desa Lodaolo bersama warga lainya melakukan pencarian sejak Senin, 05 Februari 2024 hingga Rabu, 07 Februari 2024.
"Namun tidak menemukan korban sehingga pihak keluarga dan Pemdes Lodaolo bersepakat untuk sementara menghentikan proses pencarian korban sambil menyebarkan informasi Pencarian Orang Hilang yang diterbitkan oleh pihak Polsek Mauponggo untuk disebarluaskan melalui Medsos termasuk akun Facebook Polsek Mauponggo," jelas Iptu Yakobus.
Baca juga: Dinkes Nagekeo Luncurkan ILP Agar Kesehatan Semua Warga Terpantau
Pada saat dilaporkan menghilang, lanjut Iptu Yakobus, anak kandung korban mengatakan ayahnya dalam kondisi hilang hilang ingatan alias dalam kondisi pikun.
Sebelumnya diberitakan, Wilbrodus mengungkapkan, penemuan kerangka yang diduga almarhum ayahnya tersebut bermula saat seorang warga Mauponggo yang diketahui bernama Raymundus Meo hendak mencari madu di seputaran hutang lindung Gunung Ebulobo.
Saat tiba di lokasi, kata dia, Raymundus menemukan adanya kerangka namun belum mengetahui apakah kerangka tersebut merupakan kerangka manusia atau kerangka seekor monyet.
Setelah mendekat, barulah diketahui kerangka tersebut merupakan kerangka manusia.
"Awal ketemu kerangka itu tanggal 6, saat Om Raimundus Meo ini mau cari madu, karena dia biasa cari madu di tempat itu. Saat itu dia lihat kerangka, dia pikir kera yang mati, tetapi saat liat dekat tengkoraknya besar, kalau kera tengkoraknya kecil. Dia pulang dan tidak menceriterakan siapa siapa karena dia takut nanti berurusan dengan hukum apa segala macam," ungkap Wilbrodus.
Kata Wilbrodus, sejak ditemukannya kerangka Raimundus Meo merasa tidak tenang dan kerap merasa ketakutan.
"Malamnya dia (red: Raimundus Meo) langsung menceritakan ke kerabat dan keluarga kami dan sesaat kemudian, keluarga langsung menghubungi saya dan keesokan harinya keluarga beserta warga setempat langsung ke lokasi tempat kemenangan kerangka tersebut," ujar Wilbrodus.
Dikatakan Wilbrodus, jarak dari kampung ke lokasi penemuan kerangka yang diduga ayahnya yang hilang tiga bulan lalu itu sekitar 20 kilometer.
Setibanya di lokasi penemuan, Wilbrodus langsung memastikan apakah benar kerangka tersebut adalah milik ayah kandungnya.
"Karena dilihat dari ciri ciri yakni gigi dimana bapak gigi ompong satu dan lubang satu serta kain yang dikenakan oleh bapak," ungkap Wilbrodus.
Meyakini kerangka manusia tersebut adalah milik almarhum ayahnya, Wilbrodus bersama keluarga dan warga yang ikut segera melakukan evakuasi ke Desa Lodaolo, Kecamatan Mauponggo guna melaksanakan prosesi penguburan secara layak sesuai adat istiadat setempat.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.