Regional NTT
Tidak Tahu Jumlah DD dan ADD yang Dikelola, Kades Matanae Dimarahi DPRD Rote Ndao
Momen Lucu terjadi dalam rapat dengar pendapat Komisi A, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rote Ndao bersama sejumlah kepala desa.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM - Momen Lucu terjadi dalam rapat dengar pendapat Komisi A, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rote Ndao bersama sejumlah kepala desa.
Kepala Desa Matanae, Kecamatan Rote Timur, Reskial Daud Teluain, tidak mengetahui jumlah Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikelola oleh Pemdes Matanae sendiri.
Hal ini terungkap saat Anggota Komisi A DPRD Rote Ndao, Adrianus Pandie, menanyakan jumlah dana yang dikelola Pemdes Matanae tersebut.
Rapat dengar pendapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao, Feky Machiel Boelan, didampingi anggota Zinsendorf Yosus Adu, Helmi Jusepha Tolla, Adrianus Pandie dan Alfons Lau, pada Senin, 6 Mei 2024.
"Bapak Desa, DD dan ADD nominalnya berapa pada tahun sebelumnya?" tanya Adrianus Pandie.
Baca juga: Hakim Agung Gazalba Didakwa Terima Gratifikasi Rp 62,9 Miliar, Tarif Vonis Bebas Rp 200 Juta
Dengan ragu-ragu, kemudian dijawab Kades Matanae, Reskial Daud Teluain, totalnya dana senilai Rp 1,1 miliar.
Melihat ekspresi keraguan saat Kepala Desa Matanae menjawab, Adrianus Pandie menanyakan hal tersebut kepada Sekretaris Desa Matanae.
"Pak sekretaris berapa, pak Kades bilang dia sonde (tidak) tahu. Pak sek berapa anggaran yang masuk di Desa Matanae," tanya Adrianus Pandie berulang-ulang dengan nada tinggi.
Sontak langsung dijawab Sekretaris Desa Matanae yang juga hadir dalam rapat tersebut bahwa dana untuk Desa Matanae pada Tahun Anggaran 2023, ADD berjumlah
Rp 376.926.000 dan DD senilai Rp 828.799.000. Totalnya Rp 1.248.228.800.
Baca juga: Prodi Pendidikan Biologi FKIP Undana Beri Pelatihan Bagi 30 Alumni
"Berarti jumlahnya Rp 1,2 miliar lebih, bapak desa bilang 1,1 tadi. Omong anggaran itu harus tepat. Ini hati-hati.
Selama ini lu (Sekretaris) kasitahu bapak desa tidak soal anggaran ini. Yang pi (pergi) cair di bank siapa?" Tanya Adrianus Pandie dengan nada marah.
Mendengar pertanyaan itu, Sekretaris Desa Matanae, spontan menjawab Kepala Desa sendiri yang pergi ke bank untuk pencairan.
"Maka itu bapak desa jangan putar-putar dengan saya. Saya di Banggar sudah 20 tahun. Kalau omong anggaran harus tepat, bapak desa pernah guru, pahlawan tanpa tanda jasa, didik anak murid, tapi kalimatnya tidak masuk akal," tegas Adrianus Pandie.
Baca juga: Prabowo Berencana Bentuk 40 Kementerian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.