Berita Belu

Pemkab Belu Bersama UNICEF dan CIS Timor Canangkan Program GEMBALA Bagi Anak Putus Sekolah

Pencanangan ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara Bupati Belu, dr. Agus Taolin, UNICEF, dan CIS Timor yang diwakili

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Bupati Belu, dr. Agus Taolin dan Wakil Direktur CIS Timor, Buce Ga melakukan penandatanganan komitmen bersama dalam mendukung Gerakan Kembali Bersekolah bagi anak putus sekolah di Kabupaten Belu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu bersama UNICEF dan CIS Timor menggelar Pencanangan Gerakan Kembali Bersekolah (Gembala) untuk anak-anak putus sekolah (ATS) dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 

Pencanangan ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara Bupati Belu, dr. Agus Taolin, UNICEF, dan CIS Timor yang diwakili oleh Wakil Direktur Buce E. Y Ga dalam mendukung Gerakan Kembali Bersekolah serta penyerahan bantuan stimulan berupa perlengkapan sekolah secara simbolis yang disaksikan oleh Plt Kadis Pendidikan Belu, Vence Moruk. 

Menurut Wakil Direktur CIS Timor, Buce Ga, program Gembala ini bertujuan untuk mendukung Pemkab Belu dalam mengembalikan anak yang putus sekolah (ATS) ke pendidikan baik formal maupun non-formal, serta mencegah terjadinya ATS melalui pembuatan kebijakan terkait penanganan ATS.

"Dengan dukungan Pemkab Belu, kita bersyukur dapat melaksanakan gerakan kembali bersekolah. NTT sendiri memiliki 96 ribu ATS, dengan Kabupaten Belu menyumbang lebih dari 7 ribu ATS. Oleh karena itu, bersama-sama dengan pemerintah, kami melakukan penandatanganan komitmen bersama," ujarnya, Selasa (2/5/2024). 

Di Kabupaten Belu sendiri, UNICEF dan CIS Timor memfasilitasi pendataan ATS menggunakan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) di Desa Manleten, Dualaus, dan Bakustulama sebagai proyek percontohan.

"Dari ketiga desa tersebut, kami mengidentifikasi 379 anak sebagai ATS. Kemudian, dari hasil pendataan tersebut, UNICEF dan CIS Timor melakukan rekonfirmasi data," tambahnya.

"Dari hasil rekonfirmasi tersebut, ada 117 anak yang ingin kembali ke pendidikan, dengan rincian 18 anak ke pendidikan formal (4 SD, 8 SMP, dan 5 SMA) dan 96 anak ke pendidikan non-formal (44 Paket A, 24 Paket B, dan 28 Paket C). Mereka sudah siap untuk melanjutkan pendidikan di tahun ajaran baru," lanjutnya.

Buce berharap agar pemerintah terus memperhatikan anak-anak yang ingin kembali bersekolah ini, bersama stekholder lainnya. 

"Masalah pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab dinas pendidikan saja, tetapi tanggung jawab kita semua dan juga dinas terkait seperti dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi, untuk memfasilitasi anak-anak yang ingin mengikuti kursus," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa UNICEF dan CIS Timor akan mendampingi 117 anak yang kembali bersekolah selama tujuh bulan kedepan. 

Bupati Belu, dr. Agus Taolin, menyambut baik program yang diinisiasi dan mengungkapkan apresiasi serta ucapan terima kasih.

"Kami mendukung dan menyambut baik program ini, karena ini merupakan bentuk kolaborasi bersama dalam penanganan anak putus sekolah di Kabupaten Belu," ujarnya.

Beliau juga mengingatkan kepada Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga untuk memperhatikan hal ini.

"Tolong perhatikan ini dengan baik, saya akan terus memantau perkembangannya," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved