Berita Ngada

O2SN di Ngada Ajang Bina Jiwa dan Raga Bagi Siswa Menuju Generasi Emas

atas nama Panitia, Ia  menyampaikan permohonan maaf kepada bapa ibu pendamping olahraga dari 17 sekolah yang diutus.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR 
Gelaran O2SN  tingkat SMA di kabupaten Ngada, resmi di tutup, Selasa 30 April 2024 di Aula SMA Katolik Regina Pacis Bajawa. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar 

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) se-Kabupaten Ngada telah usai. Puncak kegiatan diadakan  pembacaan juara dari 5 cabang olahraga (Cabor)  yang dipertandingkan oleh masing-masing peserta lomba dari 17 Sekolah Menengah Atas (SMA)  di Ngada.

Penutupan gelaran ini dihadiri oleh Kepala-kepala sekolah, Pelatih, Tim Juri dan juga para Atlet yang bertanding, di Aula SMA Katolik Regina Pacis, Selasa 30 April 2024.

Ketua Panitia, Romanus Wowa,S.Pd.,MPd.,mengatakan, O2SN Tahun ini menjadi momentum bagi para siswa untuk saling berkompetisi secara sehat. Selain itu, ini juga  ajang belajar bersama peserta didik dan  menorehkan prestasi di bidang olahraga.

Dalam semangat merdeka belajar lanjutnya, ini juga sebagai bentuk aktualisasi prestasi melalui ajang perlombaan berdasarkan minat dan bakat peserta perlombaan dari  peserta didik.

Baca juga: Ketua KPU Ngada Ajak Masyarakat Bersama Sukseskan Pilkada 2024

Pemerintah saat ini lanjut Romanus, menaruh perhatian yang lebih serius terhadap anak-anak yang berprestasi di bidang akademik maupun di bidang Olahraga. Anak didik yang berprestasi akan mendapatkan banyak manfaat untuk mengembangkan karir belajar atau profesionalnya dengan peluang mendapatkan beasiswa dan pembinaan untuk mencapai prestasi maksimal.

Wadah MKKS SMA kabupaten Ngada tahun ini mencoba untuk aktualisasi, program pemerintah ini dengan membuka 5 Cabang Olahraga, yaitu Cabor atletik, renang, bulu tangkis, pencak silat dan karate.

Kendati demikian, Romanus menyadari pelaksanaan O2SN tahun 2024 ini masih jauh dari apa yang disebut sempurna. Oleh karena itu atas nama Panitia, Ia  menyampaikan permohonan maaf kepada bapa ibu pendamping olahraga dari 17 sekolah yang diutus.

“Kegiatan O2SN tahun ini bukan untuk mencari prestasi semata, tetapi jauh dari pada itu merupakan pembelajaran untuk jiwa, kita dibentuk untuk menjadi pribadi yang berjiwa besar , jiwa yang sehat, jiwa yang kuat,” kata Romanus.

Pada kesempatan itu juga  Ia berpesan kepada anak peserta lomba, agar apa yang dilakukan saat ini adalah proses pembentukan jiwa, menuju kematangan pribadi masing-masing.

“Olahraga adalah untuk kematangan jiwa kita,” tambahnya.

Sementara Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)  kabupaten Ngada, Hendrianto Emanuel Ndiwa,ST.,M.Pd., memulai  sambutan dengan mengutip kata Fisikawan teoretis asal Jerman  Albert Einstein, bahwa Ilmu tanpa Iman adalah buta, sebaliknya, Iman tanpa Ilmu Pengetahuan adalah lumpuh. Itulah dalam konteks kegiatan ini ada dua kata yang sangat menginspirasi yaitu Ilmu dan Pengetahuan.

Kegiatan O2SN ini kata  Kepala SMA Katolik Regina Pacis ini sebuah kegiatan yang diskenariokan oleh para kepala sekolah  SMA di Kabupaten Ngada untuk mengembangkan bakat dan potensi para siswa.

Kemudian Ia sampaikan apa saja yang menjadi tugas  MKKS. Pertama dikatakannya, membelajarkan kepala sekolah untuk menjadi pemimpin pembelajaran, membuat guru jadi kreatif,  kemudian membuat siswa menjadi generasi emas dimasa mendatang.

“Tahun 2045 kita menghadapi bonus demografi anak-anak kita saat ini menjadi pelaku dan mereka akan menjadi pewaris , apa yang diletakan oleh pendahulu kita dan juga guru-guru mereka, kita yang ada disini,”  ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved