Berita Lembata

Proyek Peningkatan Jalan Lerahinga - Banitobo di Lembata, Masyarakat Mengaku Puas

Masyarakat puas dengan proyek jalan ini karena memudahkan mobilisasi orang dan barang ke desa-desa dan Kota Lewoleba. 

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Proyek pengerjaan Peningkatan jalan yang menghubungkan tiga desa yakni; Lerahinga, Banitobo dan Lamalela telah tuntas dikerjakan. Kini, ruas jalan itu sudah bisa dinikmati warga setempat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Proyek pengerjaan peningkatan jalan yang menghubungkan tiga desa yakni; Lerahinga, Banitobo dan Lamalela telah tuntas dikerjakan. Kini, ruas jalan itu sudah bisa dinikmati warga setempat. 

Masyarakat puas dengan proyek jalan ini karena memudahkan mobilisasi orang dan barang ke desa-desa dan Kota Lewoleba. 

Proyek ini menyasar 19 segmen kritis yang dikerjakan CV Lembata Jaya menggunakan Dana PEN sebesar 5,6 Miliar itu.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lamalela, Wilhelmus Dapi Lengari merasa bersyukur dengan adanya pengerjaan jalan yang dilakukan pemerintah. Karena baginya, pengerjaan jalan di 19 segmen ini sangat membantu masyarakat di kedua desa saat melintasnya. 

"Dulu di musim hujan itu kami sengsara sekali pak. Kami kalau mau ke Kecamatan atau ke Lewoleba (Pusat Kota Kabupaten) harus bawa pakaian ganti, karena mandi lumpur dan dorong motor. Tetapi semenjak diperbaiki pemerintah, sudah dua tahun ini kami pakai pakaian satu kali saja dari kampung", tuturnya, Rabu, 1 Mei 2024. 

Sebagai Ketua BPD, Wilhelmus ikut mengawasi pengerjaan jalan tersebut. 

"Saya dan masyarakat ikut mengawasi proyek ini bersama. Sedangkan, tukangnya juga bukan hanya orang dari luar desa tetapi masyarakat di sini juga dilibatkan, sehingga untuk ketebalan, lebar dan campurannya saya lihat sudah bagus dan pas untuk cor jalan", ujar Wilhelmus. 

Proyek peningkatan jalan ini seharusnya dikerjakan hanya satu segmen saja dari Desa Lerahinga hingga kampung Hidalabi dengan jarak 3,5 kilometer.

Namun, melihat kondisi jalan yang mengalami rusak berat itu kelima desa dan masyarakat mengusulkan ke pemerintah untuk membaginya ke dalam 19 segmen kritis dengan hitungan jarak sama. Kelima desa yang ikut dalam musyawarah adalah desa Lamatuka, Baopana, Lerahinga, Banitobo dan Hidalabi. 

"Jalur ini hanya dari Lerahinga sampai Hidalabi saja maka kami tetap kesulitan. Jadi kami lima desa bersepakat untuk membagi  dalam 19 segmen kritis yang sulit dilalui kendaraan motor dan mobil. Kami buat kesepakatan dalam musyawarah lima desa dan hasilnya kami tuangkan dalam berita acara dan laporkan ke Pemda dalam hal ini Dinas PUPR Lembata," papar Wilhemus. 

Wilhelmus berharap ke depannya pemerintah dapat terus memperhatikan akses jalan yang belum diperbaiki, sehingga dapat diperbaikinya guna meningkatkan ekonomi masyarakat desa. 

"Ini daerah penghasil kemiri dan hasil pertanian yang bagus, tetapi karena jalan rusak masyarakat jadi sulit mau jual hasil pertanian", ucapnya. 

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Desa Lamalela Rafael Kupang yang menyebutkan ruas jalan yang baru diperbaiki itu sangat membantu masyarakat. 

Sebab sebelumnya masyarakat harus ekstra hati-hati ketika melintasi 19 segmen kritis dalam kondisi yang rusak berat. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved