Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 28 April 2024, Kunci untuk Beriman yang Berbuah
Sedangkan Allah Bapa adalah pengusaha, yang memberikan kesempatan kepada Yesus dan kita untuk menjadi bagian dari keluarga Allah
Sedangkan kita, membaca pengalaman iman mereka dalam teks tertulis itu agar kita bisa mengalami kerahiman dan campur tangan Tuhan dalam hidup. Artinya, bagi para penulis, dari pengalaman ke dalam teks, sedangkan kita yang membaca, dari teks kedalam pengalaman hidup nyata.
Saya ingin mengakhiri permenungan ini dengan satu kisah sederhana tentang Tomas A Edison. Dalam Catatan Harianya, Tomas Alva Edison pernah berkisah tentang kebesaran hati dan kehebatan ibunya.
Ketika masih remaja, Tomas diberi surat dari sekolahnya untuk diserahkan kepada ibunya. Surat itu hanya boleh dibuka dan dibaca oleh ibunya. Ketika menyerahkan surat itu, Tomas penuh ingin tahu apa isi dan bagaimana reaksi ibunya atas surat itu.
Dihadapan Tomas, sang ibu membuka surat, perlahan matanya menyusuri kalimat per kalimat dank ata perkata. Tak terasam air mata mengalir perlahan dari matanya yang bening, yang semakin membuat penasaran pada putranya ini. Dengan semakin dibuat penasaran, Tomas mendesak ibunya agar memberitahukan isi surat dari sekolahnya itu.
Dengan berderaian airmata, dan kekuatan batin, ibunya berkata: “Sekolah itu terlalu kecil buat kamu, anakku; sekolah itu tak sanggup membantu mengembangkan talenta dan kemampuan kamu yang luar biasa untuk bersekolah disitu. Sekolah merasa akan menyia-nyiakan kemampuan kamu, maka ibu sendiri akan mengajarkan kamu”.
Puluhan tahun kemudian,Tomas mulai dikenal luar, dan sesudah ibunya wafat, ia kemudian menemukan surat asli dari sekolah yang isinya justru berbeda. Isi surat itu demikian: “Dari pihak sekolah sudah tak sanggup mendidik anak ibu yang punya gangguan mental; tingkat kecerdasannya tidak bisa berkembang lagi. Ia hanya bisa di rumah saja dan dibimbing oleh ibunya sendiri”.
Membaca surat asli itu, giliran Tomas yang berderaian air mata mengenal kehebatan ibunya ketika menghadapi saat yang sangat krusial baginya itu. Lalu dalam catatannya, ia menulis: “Tomas Alva Edison memang seorang yang sakit mental, namun, ibunya yang punya hati yang lapang dan otak yang cemerlang telah membuatnya sehat”.
Memang apa yang dikatakan orang bahwa orang hebat dan besar adalah mereka yang membesarkan dan membuat orang lain menajdi besar dan hebat. Kita punya kesempatan untuk menjadi seperti Ibu yang punya hati ini dan seperti Barnabas yang selalu mau menyatukan.
Salam dan berkat dari Kota Abadi, Roma. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.