Nasional Terkini 

PBB Desak Selidiki Kekerasan Aparat yang Tewaskan 6 Orang Pendemo

PBB mendesak Indonesia melakukan investigasi menyeluruh, terkait dugaan kekerasan berlebihan oleh aparat keamanan

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
PBB - Lambang United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Terbaru, PBB mendesak Indonesia melakukan investigasi menyuruh atas tewasnya enam pendemo di akhir Agustus 2025. 

POS-KUPANG.COM – United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Indonesia melakukan investigasi menyeluruh, terkait dugaan kekerasan berlebihan oleh aparat keamanan saat gelombang protes melanda pada Agustus 2025. 

Unjuk rasa yang dipicu oleh kemarahan atas tunjangan perumahan DPR di tengah kebijakan penghematan itu telah menewaskan sedikitnya enam orang. 

“Kami mengikuti dengan cermat rangkaian kekerasan di Indonesia dalam konteks protes nasional atas tunjangan DPR, langkah-langkah penghematan, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan oleh aparat keamanan,” ujar juru bicara Kantor HAM PBB (OHCHR), Ravina Shamdasani, Senin (1/9/2025).

Shamdasani menegaskan bahwa pihak berwenang harus menjunjung tinggi hak untuk berkumpul secara damai serta kebebasan berekspresi, sembari tetap menjaga ketertiban sesuai norma internasional. 

“Semua aparat keamanan, termasuk militer ketika dikerahkan dalam kapasitas penegakan hukum, harus mematuhi prinsip dasar penggunaan kekuatan dan senjata api oleh aparat penegak hukum,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya media diperbolehkan meliput peristiwa secara bebas dan independen. “Kami menekankan pentingnya dialog untuk menjawab keresahan publik,” tambahnya.

OHCHR menyerukan agar dilakukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan transparan atas semua dugaan pelanggaran hukum HAM internasional, khususnya terkait penggunaan kekuatan oleh aparat.

“Kami menyerukan penyelidikan cepat, menyeluruh, dan transparan atas semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional, termasuk penggunaan kekuatan,” tegas Shamdasani.

Unjuk rasa yang digelar sejak Senin (25/8) ini awalnya berlangsung damai, tetapi situasi memanas setelah beredar rekaman video yang memperlihatkan mobil rantis Brimob melindas seorang pengemudi ojek online pada Kamis malam. 

Sejak itu, demonstrasi meluas dari Jakarta ke berbagai kota besar, menandai kerusuhan terburuk sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat kurang dari setahun lalu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved