Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 28 April 2024, Mencintai Yesus Bukanlah Semata dengan Kata-kata

yang seperti ini bukanlah lahir dari semangat hidup yang tinggal bersatu dengan Yesus sebagai pokok anggur yang benar.

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 28 April 2024 dengan judul Mencintai Yesus Bukanlah Semata dengan Kata-kata. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 28 April 2024 dengan judul Mencintai Yesus Bukanlah Semata dengan Kata-kata.

Renungan Harian Katolik Minggu 28 April 2024 dengan judul Mencintai Yesus Bukanlah Semata dengan Kata-kata ditulis oleh RP Markus Tulu SVD dan mengacu dalam Bacaan Kis. 9:26-31; 1, Injil Yohanes 3:18-24 dan Injil: Yohanes 15:1-8 

Selamat Hari Minggu Paskah V Bagi Kita Semua.

Perubahan atau pembalikan hidup yang biasa kita sebut pertobatan seperti yang dialami Saulus memang terjadi selalu dalam rencana Allah untuk keselamatan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 April 2024, "Kita ada Tempat di Surga"

Karena itu dengan melihat pertobatan Saulus yakni dari sebagai seorang penganiaya Yesus menjadi seorang yang sangat mencintai Yesus dan yang mau mati karena Yesus, mesti menjadi bagi kita sebagai cerminan hidup.

Kita tahu bahwa mencintai Yesus bukanlah semata dengan kata-kata. Tapi lebih dari itu adalah dengan kata-kata dan dengan perbuatan nyata dan dalam kebenaran. Hal itu mengingatkan kita akan perintah Allah yakni, "Supaya kita percaya dan hidup saling mengasihi."

Perintah ini menuntut dari kita untuk bertindak ikhlas dan dengan hati murni mengabdikan hidup demi mengasihi sesama. Bukan sebaliknya mengasihi sesama karena memang "ada maunya" atau dengan istilah karena '"ada udang di balik batu."

Dan kasih seperti ini bukanlah kasih dalam kebenaran tapi kasih "iklan" atau kasih yang berbau transaksional. Kasih yang seperti ini bukanlah lahir dari semangat hidup yang tinggal bersatu dengan Yesus sebagai pokok anggur yang benar.

Karena kasih yang keluar dari kesatuan hidup dengan Yesus sebagai pokok anggur yang benar adalah kasih yang berbuah kebaikan, dan kebaikan yang terus bertambah-tambah sehingga berkelimpahan. Sebaliknya kasih yang bersifat ikhlan atau transaksional bisa saja mudah kandas dan terbawa arus kebinasaan.

Karena itu hendaklah kita berusaha hidup bersatu utuh dengan Yesus dan tinggal dalam kasih-Nya. Agar kata dan perbuatan kita menunjukkan keteladanan yang sejati sebagaimana yang ditunjuk Yesus kepada kita. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved