Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Subianto Diramalkan jadi Jembatan Antara Jokowi dan Bu Mega, Benarkah?

Calon presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto diramalkan akan mempertemukan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
JADI JEMBATAN – Prabowo Subianto diramalkan akan menjadi jembatan yang mempertemukan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

POS-KUPANG.COM – Calon presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto diramalkan akan mempertemukan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan menunggu momen spesial tersebut.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi ketika ditemui awak media, Jumat 19 April 2024.

Ia menyebutkan bahwa ada kemungkinan Prabowo Subianto yang akan menjadi jembatan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Semua mungkin saja bisa terjadi. Kalau dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin, karena politik itu kan the art of possibility," kata Budi Arie Setiadi.

Dia juga memastikan bahwa Projo pasti mendukung semua pihak bersatu dan akur. Namun jika memang ada yang enggan bersatu, dia mempersilakan, sebab hal itu hak setiap orang.

"Kita pingin orang semua rukun. Yang mau berantem dan enggak mau bersatu silakan. Kalau kita maunya kita ingin Indonesia solid, sebagai negara persatuan penting," tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan kondisi hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Hasto lantas bicara soal pengkhianatan demokrasi, supremasi hukum yang sudah dilanggar serta spirit anti nepotisme, kolusi, dan korupsi yang tak lagi sejalan.

Sehingga, menurutnya, praktik-praktik semacam itu tak bisa dibiarkan.

"Ya ketika konstitusi sudah dikhianati, ketika demokrasi sudah dikebiri, ketika supremasi hukum sudah dilanggar, spirit anti nepotisme, kolusi, dan korupsi, kemudian bersemai dengan dukungan kekuasaan, apakah ini kita biarkan?" kata Hasto saat ditanya hubungan Megawati dan Jokowi usai menyerahkan Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 16 April 2024.

Hasto pun mengingatkan, bahwa sebagai bangsa pejuang, semua pihak harus harus memiliki satu prinsip yang sama.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengklarifikasi soal video yang beredar yang menarasikan pertemuan antara Megawati dan Jokowi pada momen Idul Fitri 2024.

Baca juga: Ujang Komarudin: Masih Ada Peluang PDIP Merapat ke Kubu Prabowo-Gibran

Politisi asal Yogyakarta ini pun menegaskan bahwa tidak ada pertemuan kedua tokoh tersebut.

Sebab, Hasto mengatakan bahwa pihak-pihak yang bertemu langsung dengan Megawati merupakan orang-orang yang memiliki visi misi yang sama dalam menjaga dan merawat bangsa dan negara.

"Tidak ada pertemuan (Megawati dan Jokowi). Kami menjadi benteng demokrasi. sehingga, pertemuan hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, kedaulatan rakyat itu yang memperjuangkan demokrasi," jelas Hasto. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved