Sengketa Pilpres 2024

Gibran Heran dengan Sikap Sekjen PDIP: Loh Bertemu untuk Silaturahmi Kok Dilarang?

Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan rasa herannya atas sikap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
KOLASE/POS-KUPANG.COM
HERAN – Gibran Rakabuming Raka merasa lucu dengan sikap Sekjen PDIP yang cenderung menyulit-nyulitkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presidenk e-5 RI, Megawati Soekarnoputri. 

POS-KUPANG.COM – Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan rasa herannya terhadap sikap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang cenderung menyulit-nyulitkan silaturahmi yang terjadi antara Presiden Jokowi dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Gibran yang juga Wali Kota Solo tersebut mengungkapkan hal itu merespon pernyataan Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak bisa langsung bertemu Ketua Umum PDIP dalam momen Lebaran 2024.

Hasto menyebutkan bahwa Presiden Jokowi harus bertemu dengan anak ranting dulu baru boleh bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Atas pernyataan tersebut, Gibran mengatakan, silaturahmi mestinya diperbolehkan, karena tujuannya baik. Apalagi pada momentum Lebaran seperti sekarang.

"Silaturahmi kok dilarang? Silaturahmi untuk tujuan yang baik, harusnya diperbolehkan. Kan masih dalam suasana Lebaran," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.

Oleh karena itu, Gibran meminta publik untuk bersabar menunggu soal pertemuan antara dua tokoh besar tersebut.

"Ya tunggu update-nya ya," ujar Gibran.

Gibran kemudian menyampaikan soal rencana pertemuan antara capres nomor urut 2,  Prabowo Subianto dengan Bu Mega. Bahkan, katanya, Prabowo sudah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh PDIP.

"Kalau Pak Prabowo sendiri komunikasi sudah dilakukan dengan tokoh-tokoh dari PDI-P," ungkap Gibran.

Disinggung beberapa tokoh PDI-P yang telah berkomunimasi dengan Prabowo itu siapa saja, Gibran tak menyebutkan.

"Ada beberapalah. Sekali lagi ini masa Lebaran, semua orang kepinginnya bersilaturahmi, maaf-maafan. Kayak kemarin Pak Ketua TKN Rosan sudah bertemu dengan beberapa tokoh," katanya.

Suami Selvi Ananda itu menilai warga dan kader PDI-P akan senang jika Megawati memberikan izin kepada Jokowi untuk bertemu.

"Pasti warga, kader PDIP pasti sangat senang sekali kalau Bu Mega bisa memberikan izin untuk bertemu (Presiden Jokowi)," jelasnya.

Jokowi Diminta Ketemu Anak Ranting

Sebelumnya, Hasto menyebut, Presiden Jokowi tidak bisa langsung bertemu dengan Megawati, tetapi harus bertemu dengan anak ranting terlebih dulu. Menurut Hasto, hal itu merupakan usulan dari anak ranting PDI-P.

Hal itu diungkapkan Hasto setelah ditanya apakah Presiden Jokowi sudah sowan ke Megawati hingga hari ketiga Lebaran 2024.

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan 'sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu'," kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 12 April 2024,

Hasto menyebut soal Jokowi tidak dapat langsung bertemu dengan Megawati lantaran buntut dari dugaan banyaknya penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power dalam pelaksaaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. 

Dan dirinya mengatakan bahwa dugaan penyalahgunaan kekuasasan itu dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Noel Blak-blakan Kecam Sekjen PDIP: Ngawur Minta Presiden Jokowi Ketemu Anak Ranting PDIP

Padahal, menurut Hasto, PDI-P begitu berharap Pilpres 2024 menjadi warisan atau legacy Presiden Jokowi menjelang akhir masa jabatannya.

“Tapi ternyata justru merupakan puncak dari abuse of power dari presiden. Dan kemudian terjadi akibat nepotisme kepentingan untuk memperpanjang kekuasaan itu. Sehingga anak ranting, ranting, justru yang jadi benteng Ibu Mega agar tetap kokoh berdiri di dalam pengabdian mengawal demokrasi itu," katanya.

Sehingga terkait usulan anak ranting, Jokowi harus bertemu dengan mereka sebelum bertemu dengan Megawati, dianggap Hasto masuk akal.

Karena menurut Hasto anak ranting PDIP menjadi benteng dari Megawati di PDI-P. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved