Berita Sumba Timur
Bupati Sumba Timur Tegaskan Babi Terjangkit ASF Wajib Dibakar Atau Dikubur Dalam Tanah
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing menegaskan kepada semua masyarakat yang mempunyai ternak babi agar cegah virus ASF
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing menegaskan kepada semua masyarakat yang mempunyai ternak babi agar melakukan upaya pencegahan terhadap Virus African Swine Fever (ASF) atau penyakit babi menular.
Dalam ini ternak babi yang mati akibat virus ASF tidak boleh dibuang sembarangan ke dalam selokan parit, atau sungai yang mengalir.
"Bangkai babi yang sudah mati harus dibakar habis hingga tak tersisa, atau harus dikuburkan di dalam tanah sehingga virus ASF tidak menyebar melalui udara, namun terurai bersama bangkai babi tersebut," penegasan Bupati Kristofel kepada para kades/lurah, camat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang hadir dalam Rapat Kerja Pamong Praja Kabupaten Sumba Timur di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Kamis 18 April 2024.
Kristofel mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan adanya kasus ASF yang ditemukan pada beberapa wilayah di Sumba Timur, sehingga masyarakat yang punya ternak babi harus senantiasa waspada dan mengantipasi virus tersebut.
"Jangan anggap remeh itu Virus ASF karena kejadian pada beberapa tahun lalu banyak babi yang mati hingga membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin terpuruk, dan juga persebaran Virus sangat cepat melalui udara dan potensi lainnya yang menyerang ternak babi," tambah Kristofel.
Pihaknya juga meminta kepada Dinas Peternakan agar mengoptimalkan tenaga penyuluh lapangan untuk melakukan deteksi terhadap keberadaan virus ASF dan mengambil langkah pencegahan sehingga tidak terjasi kasus kematian babi yang dapat merugikan masyarakat.
Baca juga: Cegah Virus ASF, Kadis Peternakan Sumba Barat Imbau Warga Tak Buang Bangkai Babi Sembarangan
Plt. Kadis Peternakan Sumba Timur, drh. Samuel Rundi mengatakan upaya pengendalian penyebaran virus ASF, masyarakat wajib untuk memperhatikan kebersihan kandang dan mengubur bangkai babi yang mati.
Sebab menurutnya sampai dengan saat ini belum ada penelitian yang mampu menemukan vaksin yang efektif atau berdampak terhadap pengendalian ASF.
Karena itu kunci untuk memastikan penyebaran virus ASF terhenti ada di tangan peternak babi sendiri.
"Mencegah virus ASF yang paling efektif harus selalu menjaga kebersihan kandang," pungkasnya. (zee)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.