Breaking News

Berita Sumba Barat

Cegah Virus ASF, Kadis Peternakan Sumba Barat Imbau Warga Tak Buang Bangkai Babi Sembarangan

Dan hal itu berdampak menyerang ternak babi sehat akibat terhinggap lalat juga melalui anjing yang memakan bangkai babi itu.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumba Barat, Israil Meok 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumba Barat, Ir.Israil Meok mengimbau masyarakat tidak boleh membuang babi mati atau bangkai babi di alam bebas.

Perbuatan itu justru semakin memperluas serangan virus babi dalam hal ini virus ASF yang menyerang ternak milik masyarakat Sumba Barat khususnya dan Sumba umumnya. Sebab bangkai babi itu menjadi tempat kerumunan lalat dan anjing.

Dan hal itu berdampak menyerang ternak babi sehat akibat terhinggap lalat juga melalui anjing yang memakan bangkai babi itu.

Untuk itu, ia meminta babi mati sebaiknya dikuburkan saja demi menjaga babi sehat tidak terserang pula.

Demikian penjelasan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumba Barat, Ir.Israil Meok ketika dikonfirmasi tentang upaya pemerintah menangani meluasnya serangan virus ASF terhadap ternak babi sesaat sebelum menghadiri sidang DPRD Sumba Barat, Kamis 18 April 2024.

Selain itu, pemerintah akan memperketat masuknya babi dari luar hingga kondisi daerah ini benar-benar pulih. Sementara itu terkait kebiasaan masyarakat Sumba Barat yang biasa menerima daging babi pada acara adat istiadat dimana belum mengetahui pasti apakah daging babi itu berasal dari babi sehat atau daging babi yang telah terserang virus ASF, ia meminta sebaiknya daging babi dicuci menggunakan air panas, lalu air cucian itu dibuang tempat tertentu dan jangan membuang sembarangan.

Baca juga: Maju Pilkada 2024 Sumba Barat Daya, Wakil Bupati Christian Taka Daftar di DPC PDIP

Selanjutnya, warga perlu membersikan kandang, memisahkan babi sehat dan babi sakit serta memasang kelambu atau jaring  mencegah lalat masuk dalam kandang.

Pemilik ternak juga harus memperhatikan keamanan, misalnya harus berganti pakaian bila ingin masuk kandang setelah aktifitas luar.

Hanya dengan cara-cara demikian, dapat mencegah merebaknya serangan virus ASF terhadap ternak babi milik masyarakat Sumba Barat khususnya dan Sumba umumnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved