KLB Rabies

Korban Gigitan HPR di Timor Tengah Selatan Capai 3.882 Kasus, Masyarakat Diminta Terus Waspada

Pria yang akrab disapa Adi ini juga meminta agar ketika terkena gigitan HPR masyarakat perlu segera mendatangi Faskes untuk mendapatkan vaksin. 

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Juru bicara Satgas penanganan virus rabies Kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B Tallo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Korban gigitan anjing (HPR) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mencapai 3.882 orang. 

Masyarakat perlu membangun kebiasaan untuk selalu waspada terkait sebaran virus ini.

Hal itu disampaikan Juru bicara Satgas penanganan virus rabies Kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B Tallo, ST, MT, kepada Pos Kupang, Senin, 15 April 2024.

Menurut Tallo, penyebaran virus rabies terus bertambah setiap harinya. Dia meminta agar masyarakat menerapkan langkah waspada sederhana dengan mengandangkan HPR.

"Masyarakat dan pemerintah perlu terus bersinergi. Kita menginginkan agar virus ini segera diputus perkembangannya. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama semua elemen masyarakat untuk memutus mata rantai rabies," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Adi ini juga meminta agar ketika terkena gigitan HPR masyarakat perlu segera mendatangi Faskes untuk mendapatkan vaksin. 

"Tidak boleh menunda. Apabila ada yang terkena gigitan HPR segera mendatangi Faskes terdekat untuk mendapatkan vaksin," katanya.

Baca juga: Kasus Gigitan HPR di Timor Tengah Selatan Tembus 3.717 Kasus

Dikatakan Adi, saat ini sebanyak 3.866 korban menjalani rawat jalan, 0 korban dirawat di Fasyankes kecamatan, 0 korban dirawat di RSUD Soe dan 16 korban gigitan anjing meninggal dunia.

Dia menyampaikan, pemerintah Kabupaten TTS terus berupaya agar penyebaran virus ini dapat ditangani.

"Kita ingin agar virus ini tidak terus menyebar. Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas teknis terus bekerja. Kita sementara berupa mempercepat penanganan virus rabies," tandasnya.

Disampaikan, sisa stok vaksin berdasarkan data terakhir, Var sebanyak 50 vial dan Sar 16 vial. Sementara vaksin rabies bagi HPR yang tersisa sebanyak 10.362 dosis.

"Dari 3.882 korban gigitan anjing, diketahui 16 korban menunjukan gejala khas Rabies, 1.056 korban tidak menunjukan gejala khas rabies dan 2.810 korban lainnya tidak menunjukan atau belum ada gejala," jelasnya.

Dia mengatakan, dari kasus tersebut terdata 3 korban bayi, 614 korban berusia balita, 1.346 korban berusia sekolah, 1.592 korban berusia produktif dan 327 korban lainnya terkategori lansia.

"Jumlah 3.882 kasus gigitan tersebut tersebar di 32 kecamatan dan 265 desa di kabupatenTTS," ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved