Berita Flores Timur
Petani Flores Timur Semangat Kerja Kopra Rp 8 Ribu per Kilo Demi Beli Beras Mahal
Mereka semangat lantaran harga kopra yang dibeli para pengepul Rp 8 ribu per kilogram, berbeda dengan beberapa bulan lalu Rp 6 ribu.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Petani di Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, semangat memanen buah kelapa untuk dijadikan kopra, Jumat 12 April 2024.
Mereka semangat lantaran harga kopra yang dibeli para pengepul Rp 8 ribu per kilogram, berbeda dengan beberapa bulan lalu Rp 6 ribu.
Petani setempat, Dogel Karang, mengatakan harga kopra meningkat jelang hari raya Idul Fitri 2024. Saat harga anjlok, warga sulit memenuhi kebutuhan pangan yang merangkak naik.
"Kami senang harga sudah Rp 8 ribu, beberapa waktu lalu Rp 6 ribu, habis itu naik Rp 7 ribu," ujarnya.
Dia menerangkan, menjual kopra dengan harga bagus membantu warga membeli beras di pasar maupuan kios yang hingga kini masih mahal, yaitu Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram.
Dogel berharap harga kopra tetap stabil atau semakin meningkat. Menurutnya, para petani akan tertolong jika pengusaha dan pemerintah menjamin kestabilan harga.
"Kami sangat berterima kasih, harga Rp 8 ribu bikin kami legah. Kami bisa beli beras di pasar yang mulai turun sedikit. Itu hari (beberapa tahun lalu) kopra sampai Rp 11 ribu per kilo," jelasnya.
Kepala Desa (kades) Hokeng Jaya, Bebi Namang, mengatakan kopra menjadi komoditi andalan warga setempat.
"Kopra menjadi harapan warga petani untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk biaya pendidikan anak," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Kadis PMD Flores Timur Sebut Jabatan Kades Waibao Bakal Diisi PLH
Gabriel menuturkan, warga tentu gembira dengan harga kopra Rp 8 ribu perkilogram. Sebab, beberapa tahun ini anjlok di tengah perubahan iklim global yang dampaknya juga terasa bagi warga desa.
Selain kelapa, petani setempat juga konsen dengan kakao, namum produktivitasnya terus menurun dari tahun ke tahun. Padahal, lanjut dia, harga kakao saat ini sangat menjanjikan.
Pihaknya berikhtiar mengadakan pupuk buah kakao melalui intervensi dana desa di tahun 2022, namun progresnya belum membuahkan hasil maksimal lantaran pohonnya sudah tua. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Jenazah di Flores Timur Dijemput Keluarga, Korban Sakit Mental Usai Pulang Merantau |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Praktek Jual-Beli Bantuan Bencana Lewotobi di Desa Ile Gerong |
![]() |
---|
Pernyataan Maksimus Masan Kian,Tidak Maju sebagai Ketua PGRI Flotim Ditolak Semua Ketua Cabang |
![]() |
---|
Kepala Dinas PMD Flores Timur, Paulus Petala Kaha Sebut Realisasi Dana Desa Capai 100 Persen |
![]() |
---|
Diduga Mabuk Miras, Pria di Flores Timur Tewas Usai Tabrak Deker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.