Kepausan

Kardinal Suharyo Ajak Masyarakat Indonesia Mendoakan Paus Fransiskus Agar Tetap Sehat

Kepada Kardinal Suharyo, Mayong Suryo Laksono menjelaskan kunjungan PWKI ke Vatikan merupakan yang kedua kali.

|
Editor: Dion DB Putra
FOTO KIRIMAN PUTUT PRABANTORO
Dari kiri ke kanan: Augustinus Dwinarmiyadi, Kardinal Ignatius Suharyo, AM Putut Prabantoro, Algooth Putranto, Gora Kunjangan dan Mayong Suryolaksono di Jakarta, Rabu (10/4/2024). 

Kardinal Suharyo mengatakan ada tiga hal penting terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Pertama, kunjungan Paus bukan acara yang mendadak tetapi sudah direncanakan sejak tahun 2020.

“Dan kita waktu itu sudah siap. Jadi ini bukan sesuatu yang baru tapi kita memperbarui rencana yang belum terlaksana,” jelas Kardinal Suharyo.

Kedua, lanjut Kardinal Suharyo, selain ke ke Indonesia, Paus juga akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, mungkin ke Vietnam.

“Ini merupakan perjalanan Paus terjjauh ke 4-5 negara dan pertama dalam sejarah. Biasanya, menurut Kardinal Suharyo, Paus hanya mengunjungi satu atau dua negara, lalu kembali ke Vatikan.

Sedangkan yang ketiga, sambung Kardinal Suharyo, bagus untuk gereja Katolik.

“Mengenai sejarah hubungan diplomatik antara Vatikan dan Indonesia. Itukan bagus. Saya kira sangat bagus untuk digali. Jadi kehadiran secara fisik Paus sangat berarti, mestinya lebih jauh daripada itu. Sehingga doa bagi kesehatan Paus sangatlah penting,“ ujar Kardinal Suharyo.

Orang nomor satu di Keuskupan Agung Jakarta ini menambahkan yang perlu digali sebaik-baiknya soal dua dokumen atau gagasan besar dari Paus Fransiskus yakni Laudato Si’ (Lingkungan Hidup) dan Fratelli Tutti (Persaudaraan Sejati).

“Jauh lebih penting memperkenalkan pikiran-pikirannya. Jangan fokus pada kedatanganya semata namun jauh lebih penting pesan-pesam beliau. Secara periodik bisa disampaikan pesannya mengenai kemanusiaan apa, kenapa beliau berpihak kepada pengungsi, perhatian kepada perdagangan orang, lintas iman terkait dokumen Abu Dhabi, lingkungan alam terkait Laudato Si’ dan sebagainya,” imbuh Kardinal Suharso.

Kardinal juga mendukung rencana PWKI terkait dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. Putut Prabantoro dalam pertemuan tersebut menyampaikan rencana sejumlah liputan “pemanasan” menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Kardinal Suharyo juga meminta PWKI untuk berkordinasi dengan panitia yang telah dibentuk oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved