Kepausan

Paus Leo XIV: Saya Dipilih Tanpa Jasa Apapun dari Diri Saya Sendiri

Paus Leo XIV menerima lambang kepausan pallium, sehelai kain yang dikenakan di atas kasula, jubahnya, dan cincin nelayan.

Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR YT VATICANNEWS
HOMILI PAUS LEO XIV - Paus Leo XIV saat memberikan homili dalam misa inaugurasinya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (18/5/2025) pagi. 

POS-KUPANG.COM, KOTA VATICAN- "Saya dipilih, tanpa jasa apa pun dari diri saya sendiri, dan sekarang, dengan rasa takut dan gentar, saya datang kepada Anda sebagai seorang saudara yang ingin menjadi pelayan iman dan sukacita Anda." 

Demikian penggalan homili Paus Leo XIV dalam misa inaugurasinya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sejagat di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Minggu 18 Mei 2025.

Sebelum misa, Sri Paus Leo XIV mengunjungi makam Santo Petrus yang dalam tradisi Kristen merupakan salah satu dari Dua Belas Rasul Yesus Kristus.

Makam Paus pertama  itu terletak di bawah altar basilica Santo Petrus Vatikan.

Paus Leo XIV menerima lambang kepausan pallium, sehelai kain yang dikenakan di atas kasula, jubahnya, dan cincin nelayan.

Cincin nelayan itu  dikenakan Sri Paus di jarinya hingga ia meninggal dan cincin itu akan dihancurkan. 

Mata Paus Leo XIV terlihat berkaca-kaca setelah dia menerima cincin nelayan yang diserahkan  Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina.

Cincin nelayan tersebut memuat gambar Santo Petrus di bagian luar, sementara di bagian dalam terukir nama Leo XIV dan lambing kepausannya.

Pertama kali naik mobil Paus

Paus Leo XIV dikukuhkan menjadi Paus ke-267 dalam misa  di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (18/5/2025). 

Paus Leo XIV menetapkan corak kepausannya dengan seruan untuk menghentikan eksploitasi alam dan meminggirkan kaum miskin, di hadapan ratusan pejabat tinggi dan puluhan ribu umat beriman. 

Sepuluh hari setelah Robert Francis Prevost kelahiran Chicago menjadi pemimpin AS pertama dari 1,4 miliar umat Katolik di dunia, ia merayakan misa pelantikan Paus Leo XIV di Lapangan Santo Petrus

Pria berusia 69 tahun itu memulai hari dengan melakukan tur debutnya di mobil paus, berdiri di kendaraan putih yang dibuat khusus dan tersenyum, melambaikan tangan, serta memberkati kerumunan orang yang bersorak-sorai di Vatikan. 

Di hadapan para pejabat tinggi, ia menyampaikan homili  yang menyerukan Gereja untuk menjadi kekuatan transformasional (perubahan besar) di dunia yang penuh perpecahan dan kebencian. 

"Pada masa kita ini, kita masih melihat terlalu banyak perselisihan, terlalu banyak luka yang disebabkan oleh kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya Bumi dan meminggirkan yang termiskin," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved