Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 12 April 2024, Lima Roti Jelai dan Dua Ikan
Roti dan ikan adalah dua jenis makanan yang biasa dimakan oleh orang-orang di padang wilayah Israel dan sekitarnya
Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)
POS-KUPANG.COM- Sajian Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Lima Roti Jelai dan Dua Ikan.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Jumat Biasa Paskah II merujuk pada Bacaan I: Kis. 5: 34-42, Injil : Yoh. 6: 1-15
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Roti dan ikan adalah dua jenis makanan yang biasa dimakan oleh orang-orang di padang wilayah Israel dan sekitarnya. Karena roti dan ikan adalah bagian dari makanan harian mereka sehingga menjadi simbol kehidupan mereka sendiri.
Biasanya roti dan ikan dipakai untuk sebuah perjamuan sederhana bagi seorang Yahudi dan orang-orang sekitarnya. Maka dalam Kitab Suci kedua simbol ini menjadi simbol utama dalam bangsa Yahudi.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Kembali kita pada hari ini pada pekan kedua masa paskah ini, kita disegarkan lagi dengan bacaan dari Kisah para rasul yang masih berkisah tentang para rasul yang akhirnya dilepaskan setelah diperiksa dan seorang Yahudi yang sangat disegani dari kalangan Farisi dalam Mahakamah Agama dan seorang ahli Taurat memberi penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh para rasul itu:
“Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini....Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka itu berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti bahwa kamu akan melawan Allah.”
Setelah penyampaian itu, nasihat ini diterima dan para rasul itu dilepaskan. Mereka merasa gembira dan bersukacita karena dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. Memanglah benar, jika satu kebenaran yang muncul dan jika itu berasal dari Allah maka tidak akan dapat dihentikan oleh siapapun, bahkan kalau mungkin kita akan melawan Allah.
Para rasul itu telah bersaksi tentang Yesus Kristus dan kesaksian mereka itu benar karena Roh Kuduslah yang telah memberanikan mereka untuk berbicara atas nama Allah sendiri. Tetapi jika satu kebenaran yang disampaikan hanya untuk melosokan niat manusia maka akan berarkhir juga karena itu tidak berasa dari Roh Kudus atau dari Tuhan sediri tetapi itu atas dasar keinginan manusia belaka.
Maka jika ada satu hal kecil tetapi jika Allah menghendaki maka semua akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah sendiri. Hal ini seperti dikisahkan dalam injil Yohanes hari ini. Yesus memberi makan kepada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Kisah ini dimulai dari Yesus yang telah melihat sejumlah besar orang yang secara berbondong-bondong mengikuti dia karena telah mengajarkan dan membuat banyak mujizat. Maka Yesus meminta para muridNya untuk bisa memberi mereka makan.
Dan Filipus yang diminta saat itu merasa bahwa itu tidak mungkin karena jumlah mereka terlalu banyak. Akhirnya Petrus menyampaikan bahwa ada seorang anak kecil yang membawa dua ekor ikan dan 5 roti jelai. Tetapi Petrus juga masih merasa tidak yakin karena itu terlalu sedikit untuk bisa memberi makan semua orang yang ada. Namun Yesus mengambil roti dan ikan itu lalu mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka untuk dimakan.
Semua mereka makan sampai kenyang bahkan sampai sisa dua belas bakul penuh potongan-potongan roti itu. Yesus mau menyampaikan dan mengajarkan kepada para rasulNya dan juga kepada kita bahwa ketika apa yang ada pada kita bahkan sekecil apapun itu tetapi jika dipersembahkan kepada Tuhan maka semua akan diberkati dan memberi banyak manfaat bagi orang lain. Ada banyak peristiwa dalam hidup kita lahir dari hal-hal yang sederhana atau kecil. Dan itu terjadi secara nyata di sekitar kita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.