Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 8 April 2024, Salam, Hai Engkau yang Dikaruniai

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Senin Paskah II merujuk pada Bacaan I: Yes. 7: 10-14;8:10, Bacaan II: Ibr. 10: 4-10, Injil : Luk. 1: 26-38

Editor: Edi Hayong
Foto Pribadi
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 8 April 2024 

Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul,  Salam, Hai Engkau yang Dikaruniai.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Senin Paskah II merujuk pada Bacaan I: Yes. 7: 10-14;8:10, Bacaan II: Ibr. 10: 4-10, Injil : Luk. 1: 26-38

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam ajaran kristiani, orang yang mendapat kasih karunia dari Tuhan adalah orang-orang terpilih di hadapan Tuhan dan yang telah ditentukan oleh Allah sejak mula untuk menjadi alatNya dalam melaksanakan semua rencana penyelenggaraanNya.

Maka ketika seseorang dipanggil secara khusus oleh Allah dalam karya penyelamatanNya itu tentu semua mereka yang telah dipilihNya secara khusus dan yang mendapat kasih karunia di hadapan Allah.

Semua orang yang mendapatkan ini, adalah orang-orang pilihan Allah yang dipakai Allah untuk satu tugas besar yang diemban oleh setiap orang yang mendapatkan kasih karunia itu.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari ini, gereja dalam masa pekan paskah kedua, merayakan hari Raya Kabar Sukacita. Hari raya ini sejatinya jatuh pada tanggal 25 Maret lalu tetapi gereja sedang merayakan masa prapaskah maka perayaan ini dipindahkan sesudah paskah dan jatuh pada hari ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 7 April 2024, Ya Tuhanku dan Allahku

Mengapa gereja tetap merayakannya perayaan hari Kabar Sukacita ini karena perayaan ini masuk dalam daftar perayaan hari raya atau Solemnity karena betapa pentingnya perayaan ini dalam seluruh tatanan penyelenggaraan rencana penyelamatan Tuhan yang dimulai dalam diri Maria ketika mendapat kabar sukacita dari Allah melalui malaikatNya.

Sehingga perayaan ini tetap dirayakan. Seberapa pentingkah perayaan ini? Satu alasan paling mendasar mengapa perayaan ini tetap harus dirayakan karena perayaan ini langsung bersentuhan dengan rencana penyelamatan Allah melalui FirmanNya dan FirmanNya itu telah menjadi daging dalam diri Yesus PuteraNya dan yang oleh kuasa Roh Kudus Firman yang menjadi manusia itu terbentuk sebagai manusia lewat Maria yang mengandungNya.

Maka disebutkan sebagai Hari Raya dan bukan sekedar sebuah pesta biasa. Dan Gereja menetapkan hari ini sebagai pengganti pesta Hari Raya Kabar Sukacita itu. Dan karya penyelamatan Allah itu telah disampaikan oleh para nabi sejak dahulu seperti yang disampaikan oleh Nabi Yesaya dalam bacaan pertama kita hari ini.

Nabi Yesaya menyampaikan nubuat Firman Tuhan itu kepada raja yang memerintah pada waktu itu, raja Ahas begini: “Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukuplah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suata pratanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita.”

Dan nubuat nabi Yesaya ini terlaksana dalam injil yang kita dengar hari ini: “Allah mengutus malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud, nama perawan itu Maria.” Nubuat Nabi Yesaya ini mulai dinyatakan oleh Allah dengan mengutus seorang MalaikatNya kepada Maria untuk membawa kabar sukacita penyalamatan Allah ini: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Malaikat itu menyampaikan salamnya kepada Maria dengan sebuah sebutan yang khusus: “Salam, hai engkau yang dikaruniai” ungkapan semacam ini hanya ditujukan kepada orang yang secara istimewa dan yang mendapat karunia dari Tuhan.

Maka Maria menjadi terkejut karena hal ini. Lalu Maria mendapat jawabannya akan arti salam khusus ini. Malaikat lalu memberitahu: “Jangan takut Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan di sebut Anak Allah Yang Mahatinggi.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 7 April 2024, Tunjukkan Luka-lukamu

Dan setelah melewati sebuah discerment, Maria pun berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Maria akhirnya mengerti seluruh rencana keselamatan Allah melalui dirinya. Kita pun kadang atau seringkali tidak menyadari bahwa Allah selalu menggunakan kita dalam rencanaNya.

Namun kita masih berkutat dengan begitu banyak hal duniawi sehingga kita seringkali melewati begitu saja pesan Tuhan untuk kita. Marilah kita belajar untuk peka terhadap pesan Tuhan untuk kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Tuhan telah memilih Maria untuk sebuah rencana penyelamatan Allah bagi manusia. Kedua, Tuhan juga memilih kita untuk tugas-tugas kecil dalam hidup kita, dalam keluarga atau tempat kerja atau komunitas hidup kita.

Ketiga, maka kita harus semakin mampu melihat secara jelas pesan-pesan yang telah disampaikan kepada kita lewat begitu banyak cara kepada kita. Ini bisa terjadi kalau kita selalu berada dalam naungan Roh  KudusNya.(*)

*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved