Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024, Selamat Paskah! Kristus Bangkit, Alleluia!
Pagi-pagi menjadi memberi pesan bahwa malam, penderitaan, kesulitan dan persoalan hidup tidak akan kekal abadi
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024 dengan judul Selamat Paskah! Kristus Bangkit, Alleluia!
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024 dengan Judul Selamat Paskah! Kristus Bangkit, Alleluia! ditulis oleh Pater Chris Surinono dan mengacu dalam bacaan Injil: Yoh 20: 1-9.
Selamat PaskahTuhan Kita Yesus Kristus.
Sebagai umat beriman kita bersyukur atas curahan cinta Allah yang berlimpah tak terbatas bagi manusia. Allah mencintai manusia sampa iiklas harus menderita dan wafat disalib.
Cinta menjadi alasan utama; cinta menjadi kunci memahami misteri penderitaan-Nya.Dan kebangkitan menjadi ganjaran Allah atas kesetiaan dan cinta tanpa pamrih dari Kristus kepada manusia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis Putih 28 Maret 2024, "Merayakan Perjamuan Tuhan"
Dalam Injilhari ini, Yoh 20: 1-9 berkisah tentang pengalaman Maria Magdalena atas kebangkitanKristus. Ia menjadi orang pertama yang mengalami kemuliaan ini.
Demikian juga Kristus menjadikan-nya utusan pertama untuk mewartakan berita kebang kita kepada para murid-Nya. Peristiwa ini dirangkum dengan baik oleh penulis Injil Yohanes dari awal hingga akhir perikop.
Pada kalimat pertama ditegaskan demikian: “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena kekubur Yesus….”.
Penulis injil mengawali berita kebangkitan Yesus dengan informasi tentang pencarian Maria Magdalena. Ia mewakil semua orang, siapa saja yang beran iuntuk meninggalkan urusan diri demi mencari Yesus.
Ia adalah gambaran orang yang tidak mau hidup tanpa kehadiran Tuhan Yesus. Jadi pagi-pagi ia keluar dari rumah, keluar dari kenyamanan tidur dan istrahat, keluar dari rasa mampu sendiri untuk mencari dan menemukan Allah yang adalah sumber segalanya.
Dari kalimat pertama ini kita bisa mendapat dua pesan spiritual.
Pertama bahwa selalu ada pag isetiahari. Pagi-pagi adalah saat peralihan dari malam ke siang. Moment atau saat peralihan ini bukan hanya terjadi sekali, tapi ia akan selalu ada setiap hari untuk mengakhiri sebuah malam; untuk meninggalkan kegelapan, malam penderitaan. Pagi-pagi menjadi memberi pesan bahwa malam, penderitaan, kesulitan dan persoalan hidup tidak akan kekal abadi. Semuanya akan ada akhirnya.
Tuhan sudah menyediahkan pagi-pagi setiap hari untuk menyambut hari yang cerah dan indah. Masalah akan berakhir, karena ada terang yang menghalaunya.
Kedua, ada harapan di pagi hari.Pagi-pagi Maria Magdalena pergi mencari Tuhan. Ia penuh harap untuk menjumpai-Nya. Kepagi-pagian selalu menawarkan harapan baru. Selalu ada harapan di setiap pagi, apalagi pada mereka yang mencari Tuhan. Awali hari dengan mencari berkat dan kekuatan Tuhan, maka hidup akan dipenuhi dengan harapan dan terang yang cerah.
Selanjutnya dikatakan: “ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur…”. Ini pengalaman istimewah. Batu adalah penghalang atau penutup kubur sebagai tanda ada jarak, ada pemisahan antara kematian dan kehidupan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.