Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif - Bupati Khristofel Praing: Investasi Percepat Pembangunan Sumba Timur
Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing dan Wakil David Melo Wadu menandai perjalanan tiga tahun memimpin kabupaten itu dengan berbagai capaian
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ryan Nong
Saya berterimakasih, masyarakat menjadi tahu kita tidak dalam keadaan biasa-biasa saja. Kita dalam keadaan yang luar biasa, sehingga masyarakat juga harus bisa memahami, mengerti.
Dalam pemahaman saya, terus terang saja bahwa masyarakat diberikan pengertian. Dia akan merasa bahwa untuk apa saya harus menderita kalau sekiranya dalam agenda tertentu pemerintah telah bekerja.
Selanjutnya akan timbul rasa percaya, memberi kesempatan kepada pemerintah ini untuk bekerja dengan sumber daya yang terbatas dengan periode yang pendek untuk menyelesaikan persoalan yang krusial.
Jadi, di tengah persoalan yang silih berganti selama tiga tahun sejak dilantik, pemerintah Sumba Timur merasa bahwa pemerintah dan media itu tidak terlepas?
Oh tidak terlepas. Sangat. Kita kan tahu fungsi media itu kontrol sosial. Memberitakan dari yang gelap menjadi terang, dari yang terang menjadi lebih terang lagi.
Oleh karena dalam posisi seperti itu maka sesungguhnya saya sangat menyadari bahwa media Pos Kupang, Victory News dan Timex itu begitu fair.
Artinya, ada sejumlah persoalan. Pada saat yang sama kita bekerja. Dan yang menjadi wasit kita adalah pemerintah tingkat atas, baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat serta masyarakat. Dan pada kenyataannya, hasil kerja kami itu diakui oleh pemerintah tingkat atas.
Contoh misalnya, kami menjadi daerah paling inovatif tiga tahun berturut-turut 2021, 2022, 2023 sejak kepemimpinan saya. Sebelumnya belum pernah mendapatkan itu.
Kami juga lima tahun berturut-turut dalam masa kepemimpinan saya, mendapatkqan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan APBD. Kami juga mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden terkait cakupan asuransi sudah mencapai kurang lebih 90 persen.
Itu kami mendapat penghargaan. Termasuk juga dari Kementerian Pendidikan soal penerapan Merdeka Belajar.
Banyak apresiasi yang diberikan kepada kami pemerintah Sumba Timur. Ikutannya adalah bahwa kami mendapat insentif dari pemerintah nasional kurang lebih ada 44 miliar di luar APBD. Hal itu karena berprestasi.
Dan saya berterimakasih pada media, mereka mengekspos bahwasanya dalam keterbatasan kami terus membangun harapan dan terus membangun optimisme bahwa hanya dengan inovasi dan kreativitas saja kita bisa mengakses sumber daya yang ada di pemerintah nasional.
Kita ingat bahwa sejak pertama menjabat ada tagline atau program pak Bupati bersama pak wakil itu Sehati : Sejahtera, Harmoni dan Tertib. Bagaimana Pak Bupati menjelaskan, apakah program itu sudah mengena di masyarakat Sumba Timur secara keseluruhan?
Jadi begini. Saya pikir untuk mengukur masyarakat itu sejahtera atau tidak kita tinggal lihat tingkat kemiskinannya itu seperti apa, di bidang ekonomi seperti apa. Ada penurunan atau tidak.
Dapat kami sampaikan, terjadi penurunan tingkat kemiskinan sejak 2020 sampai 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.