Berita Timor Tengah Selatan
Sejak Januari 2024, Ada 39 Kasus Demam Berdarah di Timor Tengah Selatan
Dirinya menerangkan, pasien DBD yang masih dirawat sampai hari ini sebanyak 4 kasus. Sedangkan suspek DBD 6 kasus.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Sejak awal Januari hingga hari ini, total kasus positif demam berdarah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mencapai 39 kasus.
Hal itu kepada POS-KUPANG.COM disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Ria Tahun, Senin 25 Maret 2024.
"Sejak awal Januari, total kasus positif demam berdarah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mencapai 39 kasus. Sementara, kasus suspek DBD sebanyak 40 kasus," ungkap Ria.
Meski demikian, Ria mengatakan, untuk kasus orang meninggal karena positif DBD sampai hari ini tidak ada.
Dirinya menerangkan, pasien DBD yang masih dirawat sampai hari ini sebanyak 4 kasus. Sedangkan suspek DBD 6 kasus.
"Untuk saat ini yang masih dirawat di RSUD SoE ada 4 orang. Dua orang dari wilayah kapan yaitu anak umur 10 tahun dan 11 tahun dan dua orang dari wilayah Kota Soe yaitu anak berusia 6 tahun dan 16 tahun," jelasnya.
Berdasarkan data dinas kesehatan, total kasus sembuh DBD sebanyak 34 orang. Kemudian, untuk kasus sembuh suspek DBD sebanyak 33 orang.
"Kita dari dinas kesehatan sudah mengeluarkan imbauan agar ada upaya kerja bakti membersihkan lingkungan. Masyarakat juga harus proaktif dalam upaya pencegahan demam berdarah ini. Kita mulai dengan membersihkan lingkungan sekitar rumah. Upayakan agar tidak ada sampah-sampah berserakan. Demikian juga agar tidak ada genangan air yang mengundang perkembangbiakan nyamuk," tuturnya.
Menurut dr. Ria, untuk penanganan kasus DBD yang selama ini dilakukan pemerintah melalui dinas kesehatan yaitu melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus; melakukan pengobatan bagi yang terkena kasus; abateisasi; pembagian kelambu dan melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat.
"Terkait langkah pencegahan, kita bagikan abate untuk masyarakat. Kita juga anjurkan masyarakat untuk memperhatikan 3M Plus: menutup, mengubur dan menguras serta abateisasi," ujarnya.
Baca juga: Kasus Gigitan HPR di Timor Tengah Selatan Tembus 3.717 Kasus
Menurut dr. Ria, kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan akan sangat baik untuk mengatasi perkembangbiakan nyamuk.
"Untuk pencegahan DBD sendiri sebetulnya hal sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan Kerja bakti untuk membersihkan sampah. Sampah menjadi sarang nyamuk," tuturnya.
Dia juga mengajak masyarakat agar segera ke faskes untuk dilakukan pemeriksaan jika mengalami tanda-tanda DBD.
"Jika mengalami tanda-tanda DBD sebaiknya jangan diam di rumah. Upayakan untuk segera ke faskes terdekat dan melakukan pemeriksaan," katanya.
Ria mengatakan, pihak puskesmas biasanya mendatangi rumah warga saat ada pasien yang diketahui positif DBD.
"Biasanya ketika ada yang positif DBD, pihak puskesmas langsung melakukan kunjungan rumah. Puskesmas inilah yang paling dekat dengan masyarakat sehingga begitu ada yang positif DBD akan langsung didatangi," pungkasnya. (din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Silaturahim ke Timor Tengah Selatan, Pangdam IX Udayana Tekankan Kekompakan |
![]() |
---|
Mobil Kejaksaan Negeri TTS Tabrak Suami Istri Hingga Tewas |
![]() |
---|
Pansus Penolakan Peralihan Status Cagar Alam Mutis Serahkan Hasil Rekomendasi ke KLHK Pekan Depan |
![]() |
---|
Masyarakat Adat di Kaki Gunung Mutis Timor Tengah Selatan Ancam Gelar Ritual Hentikan Aliran Air |
![]() |
---|
Unimor Gandeng Unmas Terapkan Model Integrated Farming ke Kelompok Tani dan PPK di Desa Nunbena TTS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.