Breaking News

Berita Ende

Hari Minggu Palma, Umat Keliling Kebun Menuju Gereja Paroki Roh Kudus Detukeli

Pastor Paroki Detukeli, Pater Charles Beraf, SVD sudah siap di pendopo dekat lopo bersama ajuda dan petugas liturgi.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Umat saat ikut perarakan minggu Palma di Paroki Roh Kudus Detukeli, Desa Detukeli, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Flores, NTT, Minggu 24 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordy Donofan

POS-KUPANG.COM, ENDE - Kawasan Paroki Roh Kudus Detukeli di Kecamatan Detukeli Kabupaten Ende, Flores, NTT sudah ramai sekitar pukul 07.30 Wita.

Anak-anak, orang muda, orang tua hingga lansia memenuhi halaman paroki, Minggu 24 Maret 2024.

Hari itu umat Paroki Detukeli merayakan misa Minggu Palma, mengenang Yesus memasuki Kota Yerusalem.

Pastor Paroki Detukeli, Pater Charles Beraf, SVD sudah siap di pendopo dekat lopo bersama ajuda dan petugas liturgi. Tepat pukul 08.30 Wita, perayaan dimulai.

Sebelum mulai perarakan dilakukan ibadah singkat dan pemberkatan daun Palma yang telah disiapkan.

Usai pemberkatan dilanjutkan dengan pembagian dan lanjut dengan perarakan.

Yang menarik adalah, semua umat mengikuti perarakan melintasi kebun paroki yang sudah ditanami berbagai jenis tanaman.

Jalan setapak ditengah kebun menjadi jalur perarakan, mulai dari samping pastoran, lewat jalur timur hingga masuk ke pintu utama gereja.

Saat perarakan, umat menyanyikan lagu dan doa bersama. Umat tampak khusuk mengikuti perarakan hingga masuk ke gereja dengan tenang.

Pater Charles demikian ia akrab disapa menyebutkan rute perarakan melintasi kebun sengaja dilakukan untuk mengenang Yesus memasuki kota Yerusalem.

"Kita punya kebun, kita melintasi jalan ziarah ini atau jalan kebun ini untuk mengenangkan Yesus sang Raja memasuki Yerusalem. Yesus memasuki Yerusalem, kita memasuki kebun," ujar Pater Charles.

Ia mengatakan Yerusalem dikenal sebagai pusat kota agama Yahudi, kita memasuki kebun untuk mengingatkan bahwa berkebun tak lain adalah ibadah umat Paroki Detukeli.

"Di Yerusalem, Yesus berhadapan dengan parah elit Yahudi, di kebun kita diingatkan bahwa di tengah gempuran ekonomi uang dewasa ini kitapun bisa bertahan hidup dengan apa yang kita miliki di kebun," ungkapnya.

Ia menerangkan di Yerusalem, Yesus mengalami penderitaan, memikul salib ke Golgota. Di kebun kita diingatkan bahwa bekerja sungguh-sungguh dengan darah dan keringat adalah panggilan kita orang Detukeli.

"Di Yerusalem Yesus mengalami penderitaan dan akhirnya mengalami Paskah. Dikebun, kita diingatkan bahwa Paskah kemenangan bagi kita orang Detukeli adalah menjadi petani sukses, menjadi petani yang bermartabat, petani yang punya harga diri," ungkapnya.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Desa Redodori, Ende, Sumbangkan 40 Alquran ke Masjid Thayibah Redodori

Ia mengatakan kalau di Yerusalem Yesus didera, Yesus dimakhotai duri, di kebun kita diingatkan bahwa lumpur, tanah dan batu adalah bagian yang tidak bisa kita hindari dalam hidup kita sebagai seorang petani.

"Kalau akhirnya, Yesus harus berjuang sampai ke Golgota, dikebun kita diingatkan bahwa kerja keras adalah keharusan bagi kita orang Kristen. Mari kita memasuki Yerusalem, Yerusalem kita adalah kebun kita dengan semangat, dengan semangat spirit Yesus kita mau menjalankan hidup kita melalui apa yang paling berharga yang kita punyai, yakni kebun. Dar pertanian kita bersama yesus, bersama dengan Yesus menuju Allah. Mari kita berarak dengan tenang," pungkas dia. (gg)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved