Ramadhan 2024
Kultum 16 Maret 2024, "Ramadhan Momentum untuk Akselerasi Amal"
Imam An-Nawawi (dari mazhab Syafi‘i) yang dikenal masyarakat sebagai ahli hadits dan ahli fiqih mengutarakan jawabannya dalam kumpulan fatwanya
Oleh: Muhammad Ramli, S.Pd.I, MH
(Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia NTT)
POS-KUPANG.COM - “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit yang bisa melampaui usia itu."
(HR At-Tirmidzi).
Imam An-Nawawi pernah ditanya perihal kesahihan hadits Rasulullah terkait usia kebanyakan umat Nabi Muhammad SAW, “Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun.” Imam An-Nawawi ditanya, apakah hadits tersebut tercantum pada kitab-kitab induk hadits Rasulullah SAW dan siapa sahabat yang meriwayatkannya.
Imam An-Nawawi (dari mazhab Syafi‘i) yang dikenal masyarakat sebagai ahli hadits dan ahli fiqih mengutarakan jawabannya dalam kumpulan fatwanya sebagai berikut: “Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu.’ HR. At-Tirmidzi. Ia berkata, hadits ini hasan.” (Al-Imam An-Nawawi, Fatawal Imamin Nawawi, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2018/1439]
Hadits mulia tersebut harus kita fahami bahwa, ada di antara ummat Nabi Muhammad yang di wafatkan diatas umur itu, dan tidak sedikit pula yang diwafatkan sebelum umur itu bahkan ada yang wafat saat iya masih balita.
Kalaulah hadits nabi itu kita jadikan sebagai setandar umur kita, maka itu artinya, ketika kita telah berusia 40 tahun, itu artinya 2/3 dari jatah umur kita telah kita pakai, sisanya tinggal 1/3.
Pertanyaannya adalah, mampukah kita mengejar ketertinggalan amal di jatah usia yang tinggal 1/3 itu agar kita selamat dalam kehidupan akhirat di jauhkan dari Neraka dan di masukkan kita kedalam Syurga???
Kalau kita renungi dan hitung-hitung waktu 24 jam yang diberikan oleh kepada kita, antara waktu ibadah dan waktu yang kita sia siakan rasa-rasanya sangat sulit untuk mengejar ketertinggalan itu. Maka kita memerlukan upaya-upaya strategis dalam rangka akselerasi amal (percepatan amal).
Dimana amal yang kita lakukan memiliki pahala berkelipatan. Sungguh Ramadlan adalah momentum kita untuk melakukan upaya-upaya strategis dalam rangka mengejar ketertinggalan amal di jatah usia yang sisa 1/3 itu.
Baik itu Shalatnya (Shalat wajibnya dan shalat sunnahnya), puasanya, tilawah al qur'annya, dzikirnya, infaq, sedekah dan zakatnya serta amalan-amalan kebaikan lainnya di lipat gandakan oleh Allah sampai ribuan kali lipat, bahkan kelipatannya hanya Allah Tabaraka Wa Ta'ala yang tau.
Baca juga: Kultum 15 Maret 2024, "Siapa Yang Diwajibkan Berpuasa?"
Alangkah ruginya kita jika kita tidak memaksimalkan momentum yang sangat berharga ini untuk mengejar ketertinggalan amal.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan Taufiq kepada kita semua. Amin Ya Rabbal 'Alamin.
Ucapan terima kasih kepada sponsor Viquam, Bank NTT, Jahe Merah, Agromina, BSI dan JNE. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kultum Edisi Selasa 9 April 2024, "Jangan Merusak Tenunan yang Sudah Jadi" |
![]() |
---|
Kultum Edisi Rabu 10 April 2-24, Pahala Besar Linear dengan Ilmu dan Kesadaran |
![]() |
---|
Ramadhan 2024, BPBD Alor Bersihkan Lokasi Sholat Ied |
![]() |
---|
Ramadhan 2024, Ketua Pemuda GMIT Petra Kefamenanu Apresiasi Toleransi di Timor Tengah Utara |
![]() |
---|
Ramadhan 2024, Penjabat Bupati Rote Ndao Gelar Buka Puasa Bersama di Rujab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.