KLB Rabies
Dinas Peternakan Belu Intensifkan Vaksinasi Pasca Adanya Kasus Rabies
Langkah ini diambil untuk meminimalisir penyebaran penyakit rabies yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pasca terdeteksinya kasus positif rabies pada anjing, di Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Belu terus meningkatkan intensitas vaksinasi terhadap hewan peliharaan di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Langkah ini diambil untuk meminimalisir penyebaran penyakit rabies yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.
Bupati Belu, dr. Agus Taolin, menegaskan bahwa pemerintah daerah, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan, terus berupaya mengendalikan situasi.
"Kami telah mencatat adanya kasus positif rabies pada anjing di Kabupaten Belu. Oleh karena itu, kami melakukan vaksinasi secara intensif. Sudah lebih dari 7.000 anjing yang divaksinasi dari total populasi lebih dari 20 ribu," ujar Bupati Taolin, kepada Pos Kupang. Selasa, 19 Maret 2024.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kasus Pertama di Kabupaten Belu, Satu Anjing Positif Rabies
Meskipun angka vaksinasi telah mencapai lebih dari 30 persen dari target, Bupati Taolin menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan bersama.
"Kami telah menyiapkan obat anti-rabies atau VAR di rumah sakit dan Puskesmas sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan gigitan anjing. Masyarakat diharapkan untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami hal tersebut," tambahnya.
Bupati Taolin juga menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
"Kami akan segera melakukan pertemuan dengan Dandim 1605 Belu, Kapolres Belu dan semua instansi terkait guna mencari solusi yang tepat, termasuk mengaktifkan kembali posko yang ada di perbatasan," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kadis Peternakan dan Perikanan Kabupaten Belu, Yoos Djami, menjelaskan bahwa vaksinasi terus dilakukan oleh petugas di lapangan, terutama di wilayah perbatasan.
"Kita akan terus melakukan vaksinaksi terutama di wilayah perbatasan yang rentan terhadap penyebaran rabies. Selain itu juga kita mendapatkan tambahan 6.000 dosis vaksin dari Pemerintah Provinsi NTT, yang mana sebelumnya pada tahun 2023 kita mendapatkan 10 ribu dosis vaksin, sehingga total vaksin sudah mencapai 16 ribu dosis," terangnya.
Baca juga: Stok Vaksin Rabies Kosong, Warga Sikka Cari Vaksin ke Kabupaten Ende
Ia mengharapkan dengan penambahan 6000 vaksin ini mampu mengendalikan penyebaran rabies dan memastikan kesehatan masyarakat terjaga dengan baik di Kabupaten Belu.
Diberitakan sebelumnya, Satu ekor anjing di Dusun Wekabu, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, dinyatakan positif terjangkit rabies, menjadi kasus pertama di wilayah tersebut pada tahun 2024.
Anjing tersebut sebelumnya telah menggigit beberapa anjing lain milik warga di Dusun Wekabu. Setelah dilakukan penelusuran dan pengambilan sampel otak, hasil laboratorium dari Balai Besar Veteriner Denpasar menyatakan positif.
Anjing tersebut tidak menggigit manusia, sehingga belum ada kasus rabies pada manusia. (Cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.