Pelajar Sikka Meninggal Tidak Wajar

Marak Kasus Bunuh Diri di Sikka, Prodi Psikologi UNIPA akan Edukasi Kesehatan Mental Pelajar  

Sejak bulan Januari-Maret 2024, tercatat sudah ada lima kasus kematian dengan cara gantung diri dengan korban rata-rata pelajar

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi bunuh diri 

Kepada rekannya sehari sebelumnya, Jumat, 19 Januari 2024 sekitar pukul 20.00 Wita, korban menceritakan diputus Nia.

Kasus kematian dengan cara gantung diri ketiga terjadi, Minggu, 4 Februari 2024 dini hari yang menimpa R, yang merupakan seorang remaja yang berdomisili di Desa Meken Detung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. 

R, korban meninggal dunia dengan cara gantung diri di Gudang Charlito, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Minggu, 4 Februari 2024 dini hari diketahui sempat memarahi adik kandungnya sendiri.

Korban juga melarang adiknya untuk tidak pergi ke kamar tidurnya yang berada di bagian belakang gudang.

Menurut keterangan adik kandung korban, malam harinya, R memarahi adiknya dan melarang tidur bersama korban.

Karena takut terhadap kakaknya atau korban, adik kandungnya itupun mengalah dan tidur di area tengah halaman gudang. Pagi harinya sekitar pukul 06.00 WITA, dirinya menemukan kakaknya sudah gantung diri. 

Adik kandung korban yang baru seminggu bekerja di gudang komoditi mengatakan selama ini kakaknya tidak terlibat permasalahan dengan siapapun.

Kasus kematian dengan cara gantung diri keempat menimpa HRN (23), Jumat, 16 Februari 2024 di Kota Maumere. 

HRN ditemukan pamannya sendiri yang sebelumnya menjaga HRN yang mengalami gelisah. 

HRN ditemukan sekira pukul 08.50 Wita dengan posisi tergantung dengan seutas tali nilon warna biru.

Kasus kematian dengan cara gantung diri kelima menimpa MNR, seorang pelajar salah satu SMA di Kabupaten Sikka, Jumat, 15 Maret 2024. 

Kejadian tersebut bermula saat korban bersama temannya dan Yoseph Denianus Nong Yend, saudara sepupu korban minum kopi di rumah korban, Jumat, 15 Maret 2024 sekira pukul 09.00 Wita. 

Sekira pukul 11.00 Wita, korban pergi meninggalkan rumah sendirian. Hinggal pukul 19.00 Wita, korban belum kembali ke rumah. 

Mengetahui anak gadisnya belum kembali ke rumah, ibu kandung korban meminta bantuan tiga saudara sepupu korban lainnya, Agustinus Nong Oni, Rinto dan Oktovianus Randi  untuk mencari korban. 

Ketiganya lantas berusaha mencari keberadaan korban di sekeliling kampung. Namun sekira pukul 20.00 Wita, ketiganya menemukan korban dalam kondisi tergantung di sebuah pohon cengkeh. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved