Berita Sikka

Meski Ada Sumur Bor, Masih Ada Warga Desa Langir Sikka yang Beli Air dari Mobil Tangki

Mendukung secara penuh tanggung jawab dan bersinergi dalam melaksanakan Instruksi Presiden ini,

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/SCREENSHOOT
Sebuah mobil tangki saat melayani kebutuhan air minum bersih bagi warga Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Meski Pemerintah Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, sudah membangun sumur bor senilai Rp 200 juta lebih untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah itu yang sudah lama dirasakan warganya, masih saja ada sebagian besar warga yang terpaksa membeli air dari mobil tanki. 

Hal itu disebabkan karena warga harus mengantri untuk mendapatkan jatah pengisian air minum setelah membeli kupon.

Bahkan sebagian warga dusun seperti Dusun Lurunduna, Dusun Magedoa dan Dusun Habi Buang sama sekali belum mendapatkan akses air bersih dari sumur bor milik Pemerintah Desa Langir tersebut. 

Simon Sebedeus, salah satu tokoh masyarakat Dusun Lurunduna mengaku air dari sumur bor Pemdes Langir tersebut hingga saat ini belum bisa dialirkan ke wilayah itu.

Baca juga: Sepekan Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Sikka Mulai Merangkak Naik

Warga setempat terpaksa menggunakan air dari sumur bor P2AT dan ada sebagiannya lagi terpaksa membeli air dari mobil tanki.

Kondisi ini juga dialamai sejumlah warga Desa Langir. Hal senada juga diakui Yohanes Bosko Beding, salah satu tokoh masyarakat Dusun Baoloka. 

Meski sumur bor tersebut berlokasi di Dusun Baoloka, belum semua warga bisa menikmati air tersebut karena harus mengantri dua sampai tiga hari karena pengisiian air tersebut memakai sistem pra bayar. Maka, beberapa warga Dusun Baoloka terpaksa membeli air dari mobil tanki guna memenuhi kebutuhan mereka. 

Sebelumnya dijelaskan Kepala Desa Langir, Timotius Derfianus Ferti yang dikutip dari kompas.com saat peresmian sumur bor Desa Langir, Senin, 16 Oktober 2023 lalu, dari total 509 rumah tangga yang terdampak krisis air bersih, sumur bor itu baru bisa dimanfaatkan oleh 138 rumah tangga sedangkan sisa 371 rumah tangga yang belum bisa dilayani. 

Anggota BPD Langir, Ignatius Iking kepada TribunFlores.com, Jumat, 8 Maret 2024 mengatakan tahun 2024 ini jaringan pipanisasi akan masuk hingga ke wilayah Dusun Magedoa. 

"Lalu yang untuk bagian atas di Dusun Habi Buang itu rencananya pakai mobil tanki yang ukuran kecil karena kalau pipanisasi biaya terlalu besar," ujar mantan Kades Langir ini. 

Tolak Inpres Percepatan Penyediaan Air Minum Air Bersih 

Pemerintah Desa Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka dikabarkan menolak program Inpres Percepatan Penyediaan Air Minum Air Bersih yang akan dikelola Perumda Wairpuan yang akan masuk ke Desa Langir guna memenuhi kebutuhan air minum bersih di wilayah itu.

Program ini sebelumnya dikenal dengan nama SR MBR yang mulai digalakkan sejak tahun 2021 dan direncanakan mulai pemasangan jaringan air minum bersih sebanyak 3.000 rumah tangga di Kabupaten Sikka termasuk di wilayah Desa Langir dengan sumber dana yang berasal dari APBN sebesar Rp. 839.657.000. 

Hal itu dibuktikan dengan adanya pemasangan stiker SR MBR di ratusan rumah warga Desa Langir namun program tersebut sempat terhenti alias gagal.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved