Liputan Khusus

News Analysis PMI Asal NTT Disiksa Anak Majikan di Arab Saudi, Pemerhati: Sudah Sering Terjadi

Kejadian yang belakangan viral itu terjadi di Arab Saudi, meski negara itu memang kurang memiliki catatan kekerasan terhadap PMI.

|
Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pemerhati Pekerja Migran Indonesia atau PMI dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Pdt Emi Sahertian 

Baca juga: Lipsus - Perjuangan Tak Sia-Sia, Korban TPPO di NTT Terima Restitusi dari 2 Pelaku

"Untuk keluarga yang di Mbay, Maropokot orangtuaku dan saudaraku mohon nonton video adekmu ini, anakmu ini. Saya diancam, kalau berani jawaban omongannya di potong lidahku," kata wanita itu, lalu menangis.

Wanita muda itu melanjutkan, “habis itu gajiku tidak akan dikasi. Saya tidak akan dikasi pulang ke Indonesia. Kecuali uang semuanya yang saya kerja selama ini dikasi kembali. Padahal saya kerja kasihan, saya kerja di sini," lanjutnya sembari menangis.

Tidak hanya itu tambah wanita tersebut. Bahkan majikannya juga menyuruh anaknya memukul dan menendang PMI tersebut karena tidak kerja.

"Ya Allah saya masih bisa bersyukur masih bisa bicara di HP ini. Seluruh dunia ya Allah mudah - mudahan bisa lihat ini. Saya diancam seperti itu," sambungnya sambil terus menangis.

PMI tersebut mengaku sudah tidak mau lagi bekerja di Arab Saudi dan meminta majikannya untuk dikembalikan ke kantor. Namun tidak dijelaskan apakah yang dimaksudnya kantor agen yang membawanya ke Arab Saudi atau KBRI di Arab Saudi.

"Mau ke kantor. Saya bilang saya mau pulang, saya tidak mau lagi di sini. Biar saja kasi pulang saya ke kantor, tidak apa-apa. Kan saya pegang uang empat juta sekarang ni. Empat juta ini toh. Saya bilang tidak apa-apa itu ambil saja, intinya kasi pulang saya ke kantor," jelasnya.

Namun tambah wanita itu lagi, pihak majikannya menolak memulangkan gadis malang tersebut. Bahkan diancam akan dibuang. “Saya dibuang. Sedangkan saya tidak tau di Arab Saudi ini bagaimana. Kasihan. Ya Robbi. Ini jalan yang kau berikan. Maafkan hamba-Mu Ya Allah," ujar gadis tersebut.

Beberapa jam kemudian, @darmawaty9708 kembali memposting tiga video. Pada tiga video ini wanita tersebut mengenakan hijab berwarna merah muda. Apa yang dia sampaikan dalam tiga video itu kurang lebih sama dengan video pertama saat berhijab hitam. Wanita itu mengeluhkan kondisinya ada ingin pulang ke Indonesia.

Terpantau tidak ada postingan lain di akun @darmawaty9708 selain empat video tersebut.

Andi Lukman (54) seorang nelayan asal Desa Maropokot, Kabupaten Nagekeo, mengaku bahwa sosok wanita berhijab hitam yang berada dalam video viral di tiktok tersebut bernama Andi Darmawaty adalah putrinya.

Andi Lukman sudah menonton video putrinya yang diunggah akun @darmawaty9708. Andi sedih melihat Darmawaty menangis. Dia juga merasa sangat terpukul, karena sebagai ayah Andi tidak bisa berbuat banyak untuk Darmawaty.

Darmawaty merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan suami istri Andi Lukman dan Andi Tawang (54), lahir 27 November 2006 atau belum genap 18 tahun.

Andi mengenang, sembilan bulan yang lalu, Darmawaty pergi dari rumah tanpa sepengetahuan keluarga. "Waktu dia jalan kami ada di Manggarai Timur," ujar Andi dalam percakapan via telepon dengan Pos Kupang, Minggu (3/3).

Kembali dari Manggarai Timur, Andi dan keluarga pun mencaritahu keberadaan Darmawaty. Mereka memperoleh informasi bahwa Darmawaty sedang berada di Maumere, Kabupaten Sikka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved