Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Maret 2024 Berjudul, Jangan ada Benci dan Iri Hati di Antara Kita
Kebencian dan iri hati telah membuat mereka berusaha untuk menangkap Yesus karena ajaran dan perkataanNya yang sangat keras
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Biasa Prapaskah II berjudul, Jangan ada Benci dan Iri Hati di Antara Kita.
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Kejadian 37:3-4,12-13a,17b-28, Mazmur 105:16-17,18-19,20-21, Matius 21:33-43,45-46.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Iri hati. Inilah akar dosa yang paling populer dan paling biasa di mana pun dan kapan pun. Kain membunuh Habel saudaranya karena iri hati dan kebencian. Kisah Yusuf yang dijual ke Mesir (kejadian 37) adalah buah dari kebencian saudara-saudaranya.
Setelah dilihat oleh saudarasaudaranya bahwa ayah mereka lebih menyayangi Yusuf, maka bencilah mereka kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Kebencian ini pun mengakar kuat dalam diri Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi.
Kebencian dan iri hati telah membuat mereka berusaha untuk menangkap Yesus karena ajaran dan perkataanNya yang sangat keras, karena Dia mengeritik cara hidup mereka yang tidak sepadan dengan apa yang mereka ajarkan.
Demikian pula para penggarap kebun anggur dalam perumpamaan yang diceritakan Yesus dalam injil hari ini, merasa iri hati dan benci sehingga
mereka menangkap dan membunuh para hamba itu. Ketika Allah mengutus Yesus Putra-Nya, mereka menolak-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 Maret 2024 Berjudul Kerajaan Allah Diambil dari Padamu
Mereka bahkan membuang dan membunuh Yesus.Yesus laksana batu yang dibuang oleh tukang bangunan, namun telah menjadi batu penjuru. Yesus yang ditolak, dibuang dan dibunuh oleh kaum Farisi dan imam kepala, dipilih Allah menjadi batu penjuru keselamatan kita.
Justru melalui penderitaan dan wafatNya, dosa-dosa manusia ditebus oleh-Nya. Para penggarap iri hati dan serakah ingin memiliki kebun anggur itu sendiri pada hal mereka hanyalah pekerja.
Perumpamaan tentang penggarap kebun anggur mengingatkan kita bahwa kita pun sering menolak Allah, meskipun kita tahu bahwa Dia adalah pemilik hidup kita. Kita memilih mengikuti pikiran dan kehendak kita sendiri. Kehendak pribadi tidak selalu membawa pada kebenaran, justru hanya itu kita bisa terjebak pada tindakan merugikan orang lain.
Yusuf yang semula dibuang dan dibenci saudaranya justru nantinya akan menjadi penyelamat mereka, penyelamat bangsa Israel, sesudah Yusuf
menjadi penguasa di Mesir. Yusuf akan menjadi tanda datangnya tokoh yang jauh lebih besar yakni Yesus Kristus.
Yesus ditolak oleh bangsa Yahudi namun justru Yesuslah yang kemudian menjadi Penyelamat dan Penebus bukan hanya untuk orang-orang Yahudi saja, tetapi seluruh umat manusia.
Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari ini? Pertama, hormatilah Tuhan dan sesama. Tidak iri hati benci dan dendam kepada sesama. Jadikanlah orang lain sebagai saudara dan saudari kita apapun keadaannya. Inilah ciri penggarap kebun anggur yang baik dan bertanggung jawab.
Kedua, orang yang suka iri hati dan benci, cenderung hidup dalam perbandingan antara dirinya dengan orang lain. Dia terdorong untuk menilai, menghakimi, bahkan merendahkan serta ingin menyingkirkan, menghabiskan saingannya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024 Berjudul Kaya dan Miskin Tetap Ada Kapanpun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.