Opini

Realitas Layanan Kapal ASDP NTT

Khusus di NTT, PT ASDP memiliki sembilan armada kapal dengan pelayaran setiap hari ke berbagai daerah tujuan.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK POS-KUPANG.COM
Kapal ferry berlabuh di salah satu pelabuhan di wilayah Nusa Tenggara Timur. 

Oleh: Darius Beda Daton
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTT

POS-KUPANG.COM - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) (disingkat ASDP) adalah salah satu BUMN di Indonesia yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang.

Fungsi utama perseroan ini adalah menyediakan akses transportasi publik antar pulau yang bersebelahan serta menyatukan pulau-pulau besar sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan guna mempercepat pembangunan khususnya penyeberangan perintis.

Visinya adalah menjadi perusahaan jasa penyeberangan dan pelayaran yang berkelas dunia, terbesar dan terbaik di Indonesia dan regional serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders dengan misi antara lain; memberikan pelayanan kepada pengguna jasa dengan tingkat keselamatan yang tinggi dan menjadi agen pembangunan nasional melalui pelayanan angkutan penyeberangan dan pelayaran.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam upaya memenuhi kebutuhan seluruh pengguna jasa dan Negara, memberikan layanan dan jasa di bidang Angkutan sungai, danau dan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan,barang dan hewan ternak.

Khusus di NTT, PT ASDP memiliki sembilan armada kapal dengan pelayaran setiap hari ke berbagai daerah tujuan.

Enam armada kapal dengan home base di Bolok Kupang, dua armada dengan home base di Kalabahi dan satu armada dengan home base di Kewapante Maumere.

Kapal-kapal ASDP menjadi andalah utama masyarakat NTT bepergian antar pulau dengan alasan lebih murah dan terkoneksi ke seluruh NTT.

Komplain Penumpang

Sebagai orang yang mengabdi di lembaga pengawas pelayanan publik dengan
 keseharian tugas adalah menerima keluhan para pengguna layanan, layanan ASDP termasuk yang kerap dikeluhkan para penumpang.

Beberapa keluhan dimaksud antara lain, pertama; jumlah penumpang yang terlampau banyak sehingga penumpang sulit bergerak saat berada di dalam kapal, bahkan untuk ke toliet sekalipun.

Penumpang berharap agar penjualan tiket di loket memperhatikan kapasitas kapal demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Kedua; ASDP menjual tiket tidak dengan sistem online/e-tiket sebagaimana e-tiket kapal-kapal milik PT Pelni.

Hal ini menjadi sebab kerumunan penumpang di loket tiket dan menimbulkan antrean panjang.

Sejak tahun 2022, pembelian tiket kapal ASDP menggunakan kartu brizzi untuk pembayaran tiket non tunai namun membuat alur layanan menjadi lebih panjang dan memperbanyak antrian karena calon penumpang harus membeli terlebih dahulu kartu brizzi dan top up kartu di ATM BRI di pelabuhan atau koperasi ASDP di pelabuhan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved