Berita Sumba Barat Daya

Kadis Pertanian Sumba Barat Daya Himbau Warga Tanam Hortikultura

berkepanjangan sehingga para petani tidak bisa menanam. Kini, petani mengalami kendala benih untuk menanam lagi.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG/PETRUS PITER
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Barat Daya, Yohanes Frianus Tuka ditengah giat pasar murah di depan rumah jabatab Bupati Sumba Barat Daya.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Barat Daya, Ir. Yohanes Frianus Tuka menghimbau petani memanfaatkan air yang tersedia seperti dipinggir kali atau  sumur bor untuk menanam hortikultura seperti sayur-sayuran, tomat, lombok dan lainnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Barat Daya, Ir.Yohanis Frianus Tuka menyampaikan hal itu di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Rabu 28 Februari 2024.

Permintaan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumba Barat Daya, Ir. Yohanes Frianus Tuka karena curah hujan terlambat turun. Biasanya  kalau hujan turun normal maka pada bulan Januari rata-rata petani sudah menanam.

Namun karena hujan terlambat turun, ujar Yohanes Frianus Tuka hujan pada akhir bulan ini sehingga terlihat para petani baru beberapa saja yang menanam padi dan jagung yang kini mulai tumbuh.

Tanaman padi dan jagung milik warga yang baru berumur 2-3 minggu ini nampak tumbuh subur.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jaksa Geledah Kantor Bupati Sumba Barat Daya

Harapannya,  hujan tetap turun normal sehingga tanaman petani bisa selamat.

Menurutnya, para petani harus kreatif memanfaatkan peluang sekecil apapun pada suasana iklim seperti ini demi  mengembangkan usaha pertaniannya.

Misalnya mengembangkan tanaman hortikultura  seperti sayur-sayuran dipinggir kali.  Selain untuk konsumsi juga dijual sehingga memberi keuntungan bagi petani itu sendiri.

Dalam kesempatan itu, ia menambahkan, pihaknya akan membantu benih tanaman padi ataupun jagung bagi petani agar bisa menanan.

Bantuan tersebut diberikan karena pembibitan padi rusak atau mati katena panas berkepanjangan sehingga para petani tidak bisa menanam. Kini, petani mengalami kendala benih untuk menanam lagi.

Karena itu, ia .meminra para petani bersabar karena bantuan tersebut berasal dari pusat.

Walau demikian, ia mengingatkan tidak semua petani mendapatkan bantuan tersebut tetapi prioritas terhadap petani yang benar-benar membutuhkannya.

Besar harapan petani lainnya bisa swadaya pembibitan padi sehingga bisa menanam kembali.*

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved