Liputan Khusus

Lipsus - Tujuh Pelaksana Pemilu di NTT Meninggal Dunia Selama Pemungutan Suara

Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT, Jemris Fointuna menyebut tujuh pelaksana Pemilu itu  meninggal dunia selama proses pemungutan suara.

|
Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/ISTIMEWA
Keluarga menangisi jenazah Aloysius Demo (57), ketua Panitia Pemungut Suara (PPS) Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim). 

Kontras Tagih Tanggung Jawab KPU

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyambangi kantor KPU RI di Jakarta Pusat. Kedatangan mereka kesana untuk menagih pertanggungjawaban atas jatuhnya puluhan korban jiwa petugas pemilu dalam Pemilu 2024.

"Kami meminta pertanggungjawaban KPU. KPU seharusnya bisa secara terbuka dan transparan menyampaikan kepada publik apa sebetulnya alasan sesungguhnya," kata peneliti Kontras, Rozy Brilian Sodik, kepada wartawan, Kamis (22/2).

Ia mempertanyakan KPU yang hanya menyebut bahwa para petugas pemilu itu gugur karena alasan kelelahan dan tidak mengungkap detail pasti jenis-jenis penyebab kematian mereka.

Rozy menilai, tidak ada perbaikan yang cukup signifikan oleh KPU dalam rangka mencegah petugas pemilu meninggal dunia, kendati jumlah kematian turun drastis dibandingkan tragedi kematian 894 petugas pada Pemilu 2019.

"Kami juga menagih KPU sebagai penyelenggara pemilu juga bisa menyampaikan kepada publik secara transparan dan akuntabel bagaimana kompensasi yang akan diberikan kepada korban dan keluarga korban, baik yang sakit maupun meninggal dunia," ujar Rozy.

Berdasarkan data yang dihimpun KPU dan Bawaslu dalam rentang 14-18 Februari 2024, total 71 petugas pemilu dari sisi KPU dan 13 dari sisi Bawaslu tutup usia dalam menjalani tugas. Berangkat dari tragedi 2019, KPU dan pemerintah sebetulnya jauh-jauh hari coba menempuh beberapa terobosan untuk menekan beban kerja petugas pemilu, wabilkhusus petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). KPU, misalnya, memberi batasan usia petugas KPPS maksimum 55 tahun, berkaca pada Pilkada Serentak 2020.

KPU juga kini membolehkan formulir C. Hasil di TPS tak disalin manual, melainkan difotokopi untuk digandakan bagi saksi dan pengawas TPS. Setiap KPPS juga diberi bimbingan teknis, tak lagi hanya 2 orang seperti Pemilu 2019 yang mengorbankan 894 petugas pemilu. Sebelum mendaftar, petugas pemilu juga harus menyertakan surat keterangan sehat.

Namun, pada Pemilu 2024, dari hasil "screening" kesehatan terhadap 6,4 juta petugas pemilu, Kementerian Kesehatan mendapati sekitar 400.000 di antaranya memiliki riwayat penyakit berisiko tinggi. Sayangnya, hal ini baru diketahui setelah mereka dinyatakan diterima pendaftarannya oleh KPU dan Bawaslu. (cr20/rob/cr4/kompas.com/cr23/kompas.com)

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

POS KUPANG/ISTIMEWA
KELUARGA MENANGIS - Keluarga menangisi jenazah Aloysius Demo (57), ketua Panitia Pemungut Suara (PPS) Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).

POS KUPANG/ARNOLD WELIANTO
PUSKESMAS WATUBAING -- Petugas kesehatan di Puskesmas Watubaing, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, memeriksa kesehatan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Talibura, Polycarpus Tadja, Jumat (23/2).

POS KUPANG/HO
SANTUNAN AHLI WARIS -- Ketua KPU Kabupaten Belu, Yohanes Seven Ata Palla, didampingi oleh beberapa komisioner dan staf, menyerahkan santunan kepada ahli waris almarhum Antonio Silva Maia di kediaman keluarga Maia, Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved