Berita NTT

Gelar Lomba Bedah APBD Tahun 2024, Tim Kementerian Keuangan Kunjungi SMA Katolik Giovani Kupang

lomba bedah APBD baru terjadi untuk anak sekolah. Pasalnya kegiatan itu merupakan bukan hal yang mudah.

|
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Tim dari Kementerian Keuangan khususnya Direktoral Jenderal Perimbangan Keuangan, Kepala SMAK Giovani Kupang bersama guru dan siswa foto bersama di Aula SMAK Giovani dalam kegiatan APBD Main ke Sekolah, Jumat 23 Februari 2024 

"Tentu lomba APBD tingkat pelajar SMA dan sederajat menjadi satu langkah inovatif terkait anggaran publik," katanya.

Menurut RD Stefanus, kegiatan itu menjadi sangat penting bagi semua sekolah khususnya bagi siswa/i.

"Saya melihat kegiatan ini memiliki banyak manfaatnya. Seperti, siswa/i akan mengenal APBD, bisa mengetahui, mengkawal, memberi masukkan dan solusi serta peserta didik mendapatkan hak untuk disupport dari dana APBD," ungkapnya.

RD. Stefanus memberikan apresiasi kepada Kementerian Keuangan khususnya Direktoral Jenderal Perimbangan Keuangan  yang selalu memberi perhatian kepada sekolah-sekolah yang ada di NTT khususnya di Kota Kupang.

"Kami sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk dikunjungi dan diperkenankan untuk boleh bergabung lagi dalam lomba bedah data APBD 2024," ungkapnya.

"Semoga kegiatan yang sangat bernilai ini akan berdampak baik bagi peserta didik sehingga kami juga terus mengetahui perkembangan data APBD," harapnya.

Di samping itu, Perwakilan Unicef Kupang, Robertus menyampaikan, lomba bedah APBD baru terjadi untuk anak sekolah. Pasalnya kegiatan itu merupakan bukan hal yang mudah.

"Ini gebrakan luar biasa bahwa mulai dari tingkatan SMA sudah bisa membedah APBD," katanya.

Robertus menyebut, tiga hal yang membutuhkan APBD paling besar yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

Baca juga: 322 Siswa Kelas XII SMA Katolik Giovani Kupang Lulus 100 Persen

"Dari kegiatan ini, kita akan mengetahui berapa besar budget yang dialokasikan kepada anak-anak," ungkapnya.

Robertus menyampaikan, Unicef adalah lembaga PBB yang menangani persoalan terkait anak-anak dari usia Paud hingga SMA. Yang mana, terdapat lima area yang ditangani yaitu kesehatan, gizi dan imunisasi, air dan sanitasi, pendidikan dan perlindungan anak.

"Dalam pelaksanaannya, dalam mendukung lima area tidak terlepas dari anggaran. Misalnya pemberian makanan tambaahan kepada balita. Anggaran itu tidak hanya pada pendidikan, tetapi di lintas sektor," ungkapnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved