Berita Lembata
Edukasi Anak Diutamakan, Penyu Laut di Lembata Harus Dilestarikan Bukan Ditangkap
lembaga ini mendukung Sahabat Penyu Loang dan Riangdua melakukan konservasi, edukasi dan substitusi suvenir.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Hana Svobodova terkejut saat memberikan edukasi tentang penyu kepada anak-anak di Pantai Waijarang, Kabupaten Lembata, Senin, 19 Februari 2024.
Sebagai pembukaan, Hana bertanya kepada anak-anak; apa yang mereka ketahui tentang penyu.
Seorang anak dengan lantang menjawab kalau daging penyu itu enak dan dia pernah menyantapnya. Tentu ini bukan jawaban yang dikehendaki Hana, Koordinator Proyek Konservasi Penyu (Save Turtle Organization) di Indonesia, termasuk di Lembata.
Kendati demikian, Hana paham kondisi sosial dan budaya masyarakat di Lembata yang masih mengeksploitasi penyu. Pelan-pelan, dengan bahasa Indonesia yang fasih, perempuan yang berasal dari Republik Ceko itu menjelaskan pentingnya penyu hidup di alam bebas.
Baca juga: Pemungutan Suara Ulang di Dua TPS di Lembata Digelar 24 Februari 2024
Dibantu relawan lainnya, Hana memberikan edukasi dengan banyak permainan supaya materi yang diberikan mudah dicerna.
Mereka diberikan kertas dengan gambar animasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melihat penyu di pantai. Anak-anak juga diajari jenis-jenis penyu, predator pemburu penyu dan siklus hidup hewan yang bernapas dengan paru-paru itu.
Sejak tahun 2020, Lembaga Konservasi Penyu ini mendukung program pelestarian penyu yang dikelola Sahabat Penyu Loang dan Riangdua di Kabupaten Lembata.
Selama kurang lebih tiga hari ada di Lembata, Hana, Evita Bilkova dan Ivo Pardus meninjau program konservasi tersebut.
Hana ada tim bertemu dengan Dance Bitungraba, pegiat penyu di kampung Hule, Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri.
Dance merupakan pendiri Sahabat Penyu Rastafara dan mereka membahas rencana kerja sama pelestarian di sana.
Tim ini juga bertemu dengan para relawan Sahabat Penyu Loang yang saat ini menemui kendala kepemilikan lahan untuk tempat penetasan telur penyu di Riangdua.
Hana merupakan pendiri Lembaga Konservasi Penyu di Indonesia dan Sri Lanka sejak tahun 2010.
Baca juga: Kantor Pos Imigrasi Akan Dibangun di Lembata, Pemkab Siap Hibahkan Tanah
Di Indonesia, program ini ada di Sulawesi (konservasi), Kepulauan Sembilan di Kalimantan Selatan (konservasi), Berau di Kalimantan Timur (edukasi) dan Lembata di NTT.
Lembaga internasional ini memantau proses pelestarian penyu di masing-masing tempat tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.