Berita Lembata

Relawan Penyu dari Republik Ceko Kunjungi Lokasi Penetasan Penyu di Nilanapo Lembata

Tiga orang relawan pelestarian penyu dari Republik Ceko datang ke Kabupaten Lembata untuk melihat tempat-tempat konservasi

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
RELAWAN - Tiga orang relawan asal Republik Ceko sedang berbincang dengan Dence, pendiri Sahabat Penyu Rastafari di Nilanapo, Lembata pada Sabtu, 19 Februari 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Tiga orang relawan pelestarian penyu dari Republik Ceko datang ke Kabupaten Lembata untuk melihat tempat-tempat konservasi yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

Salah satunya adalah tempat penetasan penyu yang ada di Kampung Hule, Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri.

Di desa ini, ada kelompok yang bernama Sahabat Penyu Rastafara, didirikan oleh Dence Bitungraba.

Tiga orang relawan yang mengunjungi Dence ini berasal dari Lembaga Konservasi Penyu. Mereka tiba di Nilanapo pada Sabtu, 19 Februari 2024 setelah menerobos jalanan rusak dan berlumpur untuk sampai ke tempat tersebut.

Lembaga ini didirikan oleh Hana Svobodova. Hana datang bersama Evita Bilkova dan Ivo Pardus. Selain di Lembata, lembaga non profit ini mendukung pelestarian penyu di Sulawesi dan Kalimantan.

Hana, saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin, mengaku ingin membangun kerja sama pelestarian penyu bersama Sahabat Penyu Rastafara yang diketuai oleh Dence.

Dia juga menyanjung kerja keras Dence dalam upaya untuk melestarikan penyu laut di pesisir selatan pulau Lembata.

Lembaga Konservasi Penyu juga berdialog dengan para pemerhati di Sahabat Penyu Loang dan Riangdua yang didirikan oleh Polikarpus Bala. Mereka punya semangat yang sama untuk melestarikan penyu di Lembata.

Baca juga: Tangkap dan Jual Penyu Dilindungi, Dua Nelayan Flores Timur Diamankan Personel Polairud Polda NTT

Ditemui terpisah, Ketua Komunitas Sahabat Penyu Riangdua, Ado Nunang mengatakan, suatu saat penyu bisa bernasib seperti dinosaurus jika terus diburu manusia dan tidak dilestarikan.

Penyu merupakan salah satu binatang purba langka yang saat ini terancam punah dan berada dalam kondisi memprihatinkan.

"Salah satu reptil (purba) yang masih hidup dan bertahan di muka bumi ini adalah penyu. Kalau dinosaurus memang kita tinggal dengar nama saja," kata Ado.

Oleh karena itu, mantan pemburu penyu ini mengajak seluruh masyarakat Lembata dan Indonesia pada umumnya, untuk berhenti berburu penyu dan telurnya untuk dikonsumsi atau dijual.

Menurutnya, selain cara di atas, upaya lain yang ditempuh adalah mendirikan tempat penangkaran semi alami seperti yang mereka pernah lakukan di Desa Bour dan Loang untuk menyelamatkan telur penyu dari predator termasuk manusia.

Setiap malam, Ado bersama relawan Komunitas Sahabat Penyu Riangdua menyusuri pantai Riangdua untuk menyelamatkan ratusan telur penyu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved