Berita NTT
Dinas Pendidikan NTT Cetuskan Program Makan Siang Bersama, Launching di SMAN 1 Amarasi Barat
mengkoordinir siswanya untuk mendapatkan makanan mereka yang sudah dibagikan secara merata ke semua kelas.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Kudapan pangan lokal menjadi menu utama launching makan siang bersama yang digagas oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi di SMAN 1 Amarasi Barat Kabupaten Kupang, Selasa 20 Februari 2024.
Peluncuran program makan siang gratis ini ditandai dengan penyerahan kudapan pangan lokal kepada 22 perwakilan siswa sesuai jumlah kabupaten di NTT.
Pangan lokal ini juga cukup lengkap seperti jagung rebus, pisang rebus, singkong, juga ada olahan jagung pulut yang ditumbuk lalu dibungkus dengan daun jagung, ketupat, dan juga telur rebus.
Meskipun pangan yang dihidangkan cukup sederhana namun para siswa SMAN 1 Amarasi Barat begutu menikmati makan siang bersama ini.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Stok dan Harga Beras NTT Masih Aman
Program makan siang gratis bersama ini memang cukup familiar dengan salah satu program utama pasangan Capres Cawapres Prabowo-Gibran.
Kepala Dinas pendidikan NTT Linus Lusi mengatakan makan siang bersama yang dicetuskan oleh Dinas P dan K Provinsi NTT ini tidak jauh berbeda dengan apa yang digaungkan Prabowo-Gibran yakni merebut masa depan generasi penerus yang sehat jasnani dan rohani.
Pemilihan tempat peluncuran program ini pun bukan tanpa alasan, melihat aspek historis raja Amarasi yang dulu sangat getol memperjuangan kemerdekaan Indonesia sekaligus ketua dewan raja-raja timor.
Tentu dengan semangat itu maka apa yang ingin dicapai Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake yang juga cukup gencar memberantas kemiskinan ekstrim dan stunting maka kegiatan ini penting dan strategis yang dilakukan dinas pendidikan.
"Ini pertama kalinya di Indonesia dan Diinas Pendidikan yang buat ini dan melakukan pola-pola seperti ini. Ini pola awal dan sama-sama menyadarkan ini adalah pola kolaborasi bukan sehat secara mental dan ilmu tapi secara fisik juga untuk menunjukan generasi yang baik di sisi pergizian," ujarnya.
Ini merupakan eksperimen awal yang akan ditiru seluruh SMA di NTT. Dan saat informasi program ini akan dijalankan para kepala sekolah sudah menangkap hal yang sama dan paling cepat merespon adalah SMAN 1 Amarasi Barat.
"Kemudian bila orang jawa mau ikut kemudian tidak masalah tapi kita rebut ini duluan. Suatu saat presiden terpilih nanti akan kunjungi sekolah dan masyarakat disini," ungkapnya.
Baca juga: Upaya Cegah TPPO, Kemenkumham NTT Akan Bangun Pos Imigrasi di Kalabahi
Kepala Sekolah SMAN 1 Amarasi Barat Thomas Doni juga mengaku sangat antusias dengan program ini.
Dirinya babgga sekolahnya dipilih sebagai tempat peluncuran program ini dan dengan moment ini dalat menular ke sekolah lain dan dapat membangun dunia pendidikan.
"Untuk pengaturan makan siang setelah kita dapat rekomendasi dari Pak Kadis kita lakukan rapat dengan orang tua dan para guru kita sepakat bahwa kita uji pertama dalam satu minggu satu kali dengan model yang kita gunakan sekolah sediakan makanan dan siswa juga bawa makanan lokal yang ada di rumah mereka," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.