Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 18 Februari 2024, Kekuatan Allah dalam Menghadapi Godaan
Ikan akan tergiur dengan penampilan luar, tapi ia tak sadar bahwa dibalik penampilan yang indah dan enak itu ada mata kail yang tajam
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 18 Februari 2024 dengan judul Kekuatan Allah dalam Menghadapi Godaan.
Renungan Harian Katolik Minggu 18 Februari 2024 dengan judul Kekuatan Allah dalam Menghadapi Godaan ditulis oleh Chris Surinono, O.C.D dan mengacu dalam Bacaan Injil: Mrk 1: 12-15.
Kita sedang berada dalam Pra-Paskah.Masa untuk mempersiapkan diri menyambut kebangkitan Tuhan Yesus. Persiapan rohani yang dianjurkan Gereja adalah berdoa, berpuasa dan bersedekah. Dalam bacaan Injil hari ini, St. Markus berbicara tentang pengalaman Yesus yang dicobai iblis.
Penginjil menggunakan beberapa simbol dan metáfora untuk menggambarkan fakta spiritual dan intervensi Allah. Simbol, seperti padang gurung, jangka waktu 40 hari, binatang liar dan malaikat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 16 Februari 2024, Model Puasa Kita: Membandingkan?
Kisah di padang gurun dan 40 hari Yesus berpuasa merupakan kisah yang sudah banyak dialami oleh tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama. Bangsa Israel, Nabi Musa, Nabi Nuh, Elia, dll merupakan tokoh yang selalu dikaitkan dengan pengalaman padang gurun dan angka 40, yakni 40 hari atau 40 tahun.
Padang gurun itu adalah simbol dan kesulitan dan perjuangan hidup, tapi juga saat dimana campur tangan Allah bisa dirasakan. Artinya, godaan itu selalu datang kapan dan dimana saja kita berada. Ia tampil indah dan menjanjikan.
Ibarat mata kail ikan yang diselimuti makanan enak. Ikan akan tergiur dengan penampilan luar, tapi ia tak sadar bahwa dibalik penampilan yang indah dan enak itu ada mata kail yang tajam yang bisa menghabiskan jiwa raganya.
Yesus tampil dengan strategi baru untuk menghadapi dan mengatasi godaan setan. Ia tidak meladeni bujukan dan janji manis iblis. Yesus mengadalkan Sabda Allah untuk menagkis serangan Setan ini.
Yesus memberi contoh dalam mengatasi godaan, yakni Sabda dan kehadiran Allah. Jadi,mengambil waktu untuk berdoadan carilah kesempatan untuk bermeditasi adalah juga cara baik untuk mengalami kehadiran Allah dan campur tangan-Nya dalam menghadapi dan mengatasi godaan.
Demikian juga dikatakan bahwa Yesus berada di sana diantara bintang liar dan dilayani oleh malaikat-malaikat. Ini adalah juga pemenuhan ramalannabi Yesayadalam bab 11 ayat 6. Perikop Yesaya ini berbicara tentang kebersamaan yang harmonis antara binatang liar dan manusia.
Jadi kehadiran Yesus membuat semua menjadi damai dan tenang; ada keharmonisan dalam hidup bersama. Binatang liar yang menjadi simbol kejahatan dan kebrutalan bisa tenang dan damai karena kekuatan kehadiran Yesus sendiri. Kehadiran Yesus yang dialami bisa membuat damai di hati.
Godaan selalu datang dan siap menguasai manusia. Namun, disisi lain, kekuatan Allah juga ada dan kita miliki. Ini adalah gambaran nyata bahwa selalu ada dua kekuatan dalam diri manusia: kebaikan dan kejahatan.
Dua sisi kehidupan, kontradiksi antara terang dan gelap, baik dan buruk, bujukan setan dan kekuatan yang diberikan Allah lewat malaikat. Kontradiksi dua sisi ini sudah dan akan terus terjadi. Dan Yesus juga mengajarkan strategi mengatasi pertentangan ini.
Yesus tidak hanya memperlihatkan kepada kita keganasan setan dalam berbagai bentuk godaan, namun juga apa yang harus dibuat agar hati tetap damai dan batin tetap aman.Siapa yang berpegang teguh pada Allah dan segala kebaikan-Nya, akan memiliki segalanya, demikian kata St. Teresa dari Avila. Apa yang paling dibutuhkan? Hati yang damai dan batin yang tenang karena memilih Allah dan segala kebaikan-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 15 Februari 2024, Kebijaksanaan Kita dalam Memilih
Apa godaan yang selalu kita alami setiap hari? Pasti tidak jauh berbeda dari apa yang dialami Yesus. Ibli mulai menyapa Yesus dengan berkata: “Kalau Engkau anak Allah…”. Iblis mau menyakinkan Yesus tentang kuasa Allah. Kita pasti bisa dengan pernyataan keraguan seperti ini: Kamu rajin berdoa, tapi kelakuan tidak berubah…kamu rajin ke gereja, tapi hidup menderita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.