UKAW Kupang

Pendeta Mesakh Dethan: Kita Turun Gunung dan Masuk dalam Dunia Pelayanan

Peristiwa transfigurasi mengingatkan kita bahwa pelayanan bukanlah tentang diri kita sendiri, tetapi tentang Yesus

|
Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-UKAW KUPANG
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA (tengah) bersama Penjabat Wali Kota Kupang Fahrensy Funay, Fary Francis, Yefta Sanam dan para pendeta serta Panitia dan Majelis Jemaat Moriaj Liliba, Minggu 12 Februari 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Perpustakaan UKAW ( Universitas Kristen Artha Wacana ), Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th memimpin Kebaktian Pengutusan dan Perhadapan Pendeta di GMIT Jemaat Moria Liliba, Klasis Kota Kupang Timur, Minggu 12 Februari 2024.

Pengutusan Pdt. Jeane Olivier Nalle, M.Th dan Perhadapan Pdt. Elizabeth Radja Gah-Djara, S. Th serta serah terima jabatan Ketua Majelis Jemaat Moriah Liliba kepada Pdt. Vivi Siar-Ballo, M.Th.

Pdt Dr. Mesakh Dethan mengajak untuk turun gunung masuk dalam dunia pelayanan.

“Ketika kita takut dan kuatir, Tuhan mengajak kita ke gunung untuk melihat kemuliaannya supaya ketika turun dari gunung masuk dalam dunia pelayanan dan kerja kita termotivasi kembali,” ujar Pdt. Dr. Mesakh Dethan dalam kotbahnya.

Pdt. Dr. Mesakh Dethan menyampaikan pesan yang menggugah hati tentang pentingnya mengalami kemuliaan Tuhan di tengah-tengah penderitaan.

Ia mengawali khotbahnya dengan mengutip pemikiran dari Dietrich Bonhoeffer, seorang teolog Kristen yang terkenal.

Dietrich Bonhoeffer mengajarkan bahwa penderitaan adalah bagian tak terpisahkan dari iman Kristen, khususnya dalam mengikuti Yesus Kristus.

Dalam tulisannya, Dietrich Bonhoeffer menegaskan bahwa penderitaan bukanlah sesuatu yang perlu dihindari, tetapi sebagai bagian integral dari panggilan Kristen.

Pdt. Dr. Mesakh Dethan kemudianmembawa para jemaat pada suatu pengalaman luar biasa dalam perjalanan Yesus dengan para murid-Nya, yaitu peristiwa transfigurasi.

Baca juga: Rektor UKAW Prof Godlief Neonufa: Mari Masuki Pemilu dengan Berlandaskan Kabar Baik dan Bukan Hoax

Baca juga: Ketua Sinode GMIT: Lulusan Fakultas Teologi UKAW Banyak Beri Sumbangsih bagi GMIT dan GKS

Di Gunung Hermon, Yesus dimuliakan di hadapan tiga murid-Nya, Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Kehadiran Musa dan Elia menegaskan pentingnya Yesus dalam aliran sejarah keselamatan yang Allah berikan.

Namun, Pdt. Dr. Mesakh Dethan juga menyoroti reaksi manusiawi dari Petrus yang ingin memelihara momenk emuliaan tersebut.

Hal ini menggambarkan keinginan manusia untuk kenyamanan dan keagungan, tetapi Allah menegaskan bahwa fokus harus pada Yesus.

Dalam konteks pelayanan gereja, Pdt. Dr. Mesakh Dethan mengajak para pelayan dan pendeta untuk mengalami Yesus secara  pribadi dan tidak hanya terlalu sibuk dengan tugas-tugas rutin pelayanan.

Peristiwa transfigurasi mengingatkan kita bahwa pelayanan bukanlah tentang diri kita sendiri, tetapi tentang Yesus.

Fokus utama kita adalah memuliakan dan mengikut Yesus.

Ia juga menegaskan pentingnya memiliki kemampuan, motivasi, dan sikap yang tepat dalampelayanan, serta tidak terbelenggu oleh pemikiran dan cap orang lain.

Dia memberikan contoh dari kisah hidup Albert Einstein untuk mengilustrasikan betapa pentingnya bertekad dan berani melewati batasan yang mungkin kita tetapkan untuk diri kita sendiri.

Sebagai penutup, Pdt. Dr. Mesakh Dethan mengajak semua jemaat untuk terus memperhatikan kemuliaan Yesus dan memperkuat persekutuan dengan-Nya dalam setiap langkah pelayanan.

Karena pada akhirnya, kemuliaan Tuhan akan menyertai kita. Dengan penuh semangat, mari kita bersama-sama merenungkan dan menghayati firman ini.

"Dalam kegelapan, ketakutan, dan ragu-ragu, Tuhan membawa kita keatas gunung untuk melihat kemuliaan-Nya, supaya kita kembali turun gunung memasuki dunia kerja dan pelayanan kita dengan bersemangat," ujar Pdt. Dr. Mesakh Dethan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved