Renungan Harian Kristen Senin 12 Februari 2024, Mesias Yang Menderita

Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias harus menderita. ~ayat 18

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Senin 12 Februari 2024 Mesias Yang Menderita, merujuk pada Kitab Kisah Para Rasul 3:11-26.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Februari 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Peristiwa mujizat kesembuhan si lumpuh di pintu gerbang Bait Allah, berlanjut dengan khotbah rasul Petrus di pelataran.

Tema utama khotbah rasul Petrus ialah Yesus Kristus yang mati di tangan manusia, tetapi dibangkitkan oleh Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 11 Februari 2024, Kemuliaan Kristus Dalam Penderitaan

Kehinaan dan kemuliaan dialami oleh Yesus disaksikan oleh para murid. Rasul Petrus ingin setiap orang memahami peristiwa Yesus Kristus sebagai kebenaran yang menggenapi seluruh ajaran Musa dan nubuat para nabi.

Mesias yang disebutkan di dalam kitab Musa dan para nabi adalah Yesus. Dialah Mesias yang menderita.

Dialah yang juga akan datang kembali dan karena itu sebelum kedatanganNya, rasul Petrus mengingatkan dan mengajak semua orang pada saat itu untuk bertobat, agar mereka dapat menikmati janji Allah yang dahulu sudah dinyatakan kepada nenek moyang mereka, Abraham.

Tanpa pertobatan dan menerima Yesus Kristus sebagai Mesias, mereka tidak akan pernah menikmati janji Allah tersebut, tetapi sebagaimana nubuat, mereka akan binasa (dibasmi, ayat 23).

Sebelum kebangkitan, para murid sendiri pun tentu tidak dapat memahami nubuat tentang Mesias Yang Menderita.

Tetapi setelah mereka mengerti, mereka ingin semua orang mendapat bagian di dalam keselamatan oleh Sang Mesias.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 10 Februari 2024, Dalam Nama Yesus

LANGKAH IMAN

Ketidaktahuan akan kebenaran sangat berbahaya, sebagaimana yang dilakukan orang Yahudi terhadap Yesus.