Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 11 Februari 2024, Kemuliaan Kristus Dalam Penderitaan

Dua tokoh besar dalam sejarah Israel, yang sudah meninggal ribuan tahun sebelumnya, disebutkan datang berjumpa dan berbicara dengan Yesus.

Editor: Oby Lewanmeru
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus menampakkan kemuliaan di atas gunung disaksikan para murid. 

Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. ~ayat 4

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Minggu 11 Februari 2024 Kemuliaan Kristus Dalam Penderitaan, merujuk pada Kitab Markus 9:2-13.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Februari 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Hari ini, sesuai kalender gerejawi, kita memulai Minggu Sengsara, mengenang jalan penderitaan yang dilalui Tuhan Yesus menuju ke salib.

Di suatu kesempatan, Yesus membawa tiga murid bersamaNya ke Hermon yang dekat dengan Kaisarea Filipi (8:27) dan menyaksikan kemuliaanNya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 10 Februari 2024, Dalam Nama Yesus

Dua tokoh besar dalam sejarah Israel, yang sudah meninggal ribuan tahun sebelumnya, disebutkan datang berjumpa dan berbicara dengan Yesus.

Dua tokoh ini adalah Musa dan Elia yang dikenal oleh para murid dari percakapan mereka dengan Yesus.

Musa dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Taurat Tuhan; Elia dikenal karena karunia mujizat. Selain kedua tokoh ini, hadir Allah Bapa yang bersuara dari dalam awan, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

” Injil menyaksikan kepada ketiga murid tentang bagaimana Yesus dimuliakan di hadapan kedua tokoh besar itu. Musa dan Elia hidup di zaman yang jauh berbeda satu sama lain. Tetapi, ketiga pribadi dari kurun waktu dan zaman yang berbeda hadir di waktu dan tempat yang sama. Ini merupakan sebuah keajaiban, sehingga ketiga saksi mata berucap, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.”

LANGKAH IMAN

Walaupun hati ketiga murid sangat bahagia namun mereka harus memegang pesan Yesus untuk tidak menceritakan peristiwa itu. Peristiwa bahagia mestinya diceritakan, tetapi bagi Tuhan Yesus ada saatnya yang tepat.

Waktu yang tidak tepat akan membuat kabar paling bahagia pun bisa disalahpahami, sebab kemuliaan dan penderitaan ada bersamaan. Waktu yang tepat akan menjamin peristiwa mulia itu tetap mulia.

Kisah ini kelak diberitakan sesudah kebangkitanNya, sehingga di dalam penderitaan salib yang harus Ia jalani sebagai manusia, namun kemuliaanNya menyaksikan bahwa Dia adalah Tuhan. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved