Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 6 Februari 2024, Hatinya Jauh dari PadaKu
Maka ketika hati kita penuh dengan sukacita atau kehendak yang baik maka perbuatan kita pun akan menjadi baik
Mengapa mereka makan dengan tangan najis? Ahli Taurat dan orang Farisi itu masih sangat mempertahankan adat istiadat yang dibawa sejak jaman nenek moyang mereka dan kebanyakan adat kebiasaan itu juga ditambah-tambahkan hanya untuk bisa dapat menjerat orang lain agar mereka mendapat bayarannya karena siapa yang melanggar dihukum atau denda dengan uang.
Maka Yesus mengutuk mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu hai orang-orang munafik. Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari padaKu. Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik 5 Februari 2024, Hari Peringatan Santa Agata, Perawan dan Martir
Yesus sangat marah dan mengutuk mereka karena kemunafikan yang mereka tunjukkan dalam praktek hidup mereka sendiri. Fokus dari pelaksanaan hukum-hukum dan adat istiadat mereka adalah supaya mereka dianggap orang yang saleh karena telah dilakukan di depan umum dan diakui oleh banyak orang.
Tetapi sebenarnya hanya bibir mereka yang bicara tetapi hati mereka penuh dengan dengki dan kebencian. Mereka banyak menindas orang-orang kecil seperti para janda dan yatim piatu karena mereka tak mampu juga mengelabui orang lain dengan segala macam perbuatan mereka.
Tetapi semua itu hanya untuk dilihat orang semata namun hati mereka jauh dari Allah. Bagaimana dengan kita? Kita bangga menjadi pengikut Kristus dengan pembaptisan. Namun oleh pembaptisan tidak dengan serta merta membuat kita semakin beriman kepada Allah.
Kita bisa saja hanya menyandang nama itu tetapi hati dan perbuatan kita masih jauh dari Allah. Kita begitu sibuk dengan urusan adat istiadat dan kebiasaan kita lalu lupa akan Allah sendiri.
Maka marilah kita belajar untuk selalu mengarahkan hati kita kepada Tuhan agar hidup dan karya kita selalu diarahkan oleh Tuhan sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita adalah pengikut Kristus dan beriman kepada Allah. Kedua, kita pengikut Kristus ini juga kadang masih tetap setia kepada hal-hal duniawi dan lupa dengan hal-hal surgawi.
Ketiga, Allah itu tinggal dalam hati kita maka perlulah kita untuk selalu mengarahkan hati kita kepada Allah sehingga perbuatan kita adalah cerminan Allah.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.