Liputan Khusus

Lipsus - Davis Damaledo Temukan Serangga Baru, Dinamakan Sobe Sonbai III

Saat itu, Davis baru duduk di bangku SMA dan memulai kembali hobinya mengumpulkan serangga. Hobi itu sudah ia geluti sejak SD.

Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/HO-BBC/ELIAZAR ROBERT
Davis Damaledo foto bersama spesies serangga ranting baru yang dia temukan, Nesiophasma sobesonbaii. 

"Bahkan serangga yang sering dianggap remeh pun penting untuk kita lihat atau pelajari karena Indonesia ini masih sangat jarang penelitian seperti itu, sehingga potensi spesies barunya masih sangat tinggi," ungkap Davis.

 

Raja Sobe Sonbai III

Peneliti dan Pemerhati Serangga, Garda Bagus Damastra, yang menemukan spesies tersebut bersama Davis, mengatakan, mereka menamakan spesies baru serangga ranting itu dengan nama Raja Sobe Sonbai III.

Raja Sobe Sonabai III adalah raja ke-15 dari dinasti Sonbai, sekaligus raja terakhir Pulau Timor. Ia dikenal sebagai satu-satunya Raja Timor yang sampai akhir hayatnya tidak pernah menandatangani perjanjian takluk kepada Belanda.

"Karena beliau merupakan pejuang dari Timor dan juga saya dengar beliau ini sedang berusaha diangkat oleh warga Timor untuk menjadi pahlawan nasional," kata Garda kepada BBC News Indonesia.

Ia dan Davis menghabiskan waktu dua tahun untuk mengamati dan meneliti spesies Nesiophasma sobesonbaii, mulai dari telur hingga menetas menjadi nympha dan dewasa.

Garda menjelaskan, yang membuat serangga ranting itu unik adalah ukurannya yang berbeda dengan serangga ranting lain, serta bentuk alat kelamin jantan yang berbeda dari lainnya.

"Sebelumnya memang dia sudah ada dari dulu, tapi belum ada yang memperhatikan dan belum ada yang mendeskripsikan dan mempublikasikannya agar diketahui oleh dunia internasional seperti itu sebetulnya," ujar Garda.

Karena di Indonesia pun, sambungnya, belum ada ahli yang meneliti khusus tentang Phasmatodea alias serangga ranting. Sehingga, Garda dan Davis bekerja sama dengan peneliti serangga asal Jerman, Frank H. Hennemann.

Frank, yang memang berfokus pada penelitian serangga ranting, mengatakan bahwa penemuan spesies serangga ranting baru menunjukkan masih banyak spesies baru di luar sana yang belum terdokumentasi atau masuk cakupan dunia internasional.

"Penemuan spesies hewan yang sebelumnya tidak diketahui sangatlah penting bagi pengetahuan dan pemahaman kita tentang alam serta melindungi keanekaragaman hayati planet kita yang semakin terancam," kata Frank dalam pesan surel kepada BBC News Indonesia.

Menurut Frank, alasan mengapa serangga ranting tersebut belum pernah ditemukan sebelumnya - meski cukup lumrah di tengah masyarakat lokal - adalah kurangnya pendataan serangga ranting di wilayah Timor dan tidak adanya ahli yang meneliti khusus di bidang taksonomi serangga ranting.

"Hanya sedikit sekali pengumpulan serangga ranting yang dilakukan di Pulau Timor. Sejauh ini hanya satu spesies raksasa lainnya (Euricnema versirubra yang terkenal berwarna-warni dan bersayap) yang diketahui berasal dari Timor," ujar Frank.

Dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, Frank berharap akan ada lebih banyak penelitian dan dokumentasi yang dilakukan, khususnya di daerah NTT.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved