Berita Alor

Kades Bouweli Alor Targetkan Rumah Warga Beratap Seng dan Lantai Keramik

Robin berharap target rumah warga tanpa atap alang-alang, gedek, atau bambu dan lantai semen dapat tercapai di tahun 2024-2025.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Robinson Waang selaku Kepala Desa Bouweli sedang memasang keramik di rumah warga sebagai tanda program tehelnisasi yang digagasnya 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Robinson Waang, S.H, Kepala Desa Bouweli di Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor menargetkan dalam masa kepemimpinannya rumah warg harus beratap seng dan berlantai keramik.

Hal ini dilakukannya untuk meminimalisir kategori kemiskinan, di mana salah satu aspeknya yakni rumah beratap alang-alang dan berlantai tanah.

Kepada POS-KUPANG.COM, Robinson Waang, S.H mengatakan program ini menggunakan APBDes atau dana desa dan telah dilakukan sejak tahun 2022.

“Program lantai keramik atau saya sebut terealisasi ini dimulai sejak tahun 2022. Sudah ada 100 unit rumah yang lantainya telah kami pasang tehel (keramik),” ujarnya Sabtu, 3 Februari 2024.

Lebih lanjut Roby menuturkan program lantai semen merupakan hal biasa, kali ini dirinya melakukan terobosan baru dengan memasang keramik.

Targetnya adalah semua rumah di Desa Bouweli tidak ada lagi yang beratap alang-alang dan berlantai tanah atau semen biasa.

“Untuk keramik teknis pelaksanaan ini setiap rumah dibagi 15 dus keramik dan 8 sak semen. Kami menyiapkan upah kerja Rp. 25.000 per dus,” ungkapnya. 

Baca juga: Desa Bouweli Alor Gratiskan Biaya Pendidikan SMP dan SMA Selama Dua Tahun

Baca juga: Kecamatan Pantar Barat Alor Pamerkan Tenun Berusia 100 Tahun

Selain melaksanakan program lantai dan atap rumah, Desa Bouweli juga mengadakan program perbaikan rumah dan bangun baru rumah bagi warga.

“Masih ada 14 Kepala Keluarga (KK) yang belum memiliki rumah. Tentu pemerintah desa akan membantu pembangunan rumah tetapi syaratnya harus menyiapkan lahan,” kata Robin.

Roby yang telah menjabat dua periode ini menargetkan tidak ada rumah di desa yang dipimpinnya terkategori tidak layak huni.

“Setiap saya turun ke masyarakat, keluhan yang saya dengar adalah tentang rumah. Kadang kala ada warga yang sibuk kumpul uang untuk bangun rumah, tetapi anak tidak disekolahkan dengan baik," katanya.

"Karena itu saya sampaikan kepada masyarakat, kalian punya rumah itu pemerintah akan intervensi bantu. Uang yang kalian kumpulkan itu, pakai untuk biaya pendidikan anak. Agar besok-besok merekalah yang menjadi pemimpin di daerah ini,” tegas Robin.

Robin berharap target rumah warga tanpa atap alang-alang, gedek, atau bambu dan lantai semen dapat tercapai di tahun 2024-2025.

“Setelah semua rumah sudah pakai lantai keramik dan atap seng maka kami akan adakan upacara bakar bambu dan alang-alang dengan mengundang semua masyarakat. Ini sebagai tanda bahwa di Desa Bouweli tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved