Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 30 Januari 2024, Hagar dan Ismael
Hagar mengira ia akan menjadi lebih berharga di mata Abraham, sementara Sara tetap ”nyaman” karena statusnya sebagai istri yang sah.
Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan, ”Engkaulah El-Roi, di sini kulihat Dia yang telah melihat aku. ~ ayat 13
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Selasa 30 Januari 2024, Hagar dan Ismael merujuk pada Kitab Kejadian 16:1-16.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Status Sara sebagai perempuan yang mandul sangat kontras dengan janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan banyak seperti debu tanah dan bintang-bintang di langit (13:16; 15:5).
Tetapi hukum yang berlaku saat itu membolehkan seorang istri yang mandul, memberikan budak perempuannya untuk menggantikan tugasnya mengandung dan melahirkan anak untuk suaminya.
Dan anak yang akan dilahirkan nanti menjadi anaak sang istri, bukan anak budak. Inilah dasar yang dipakai Sara terhadap Hagar.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 29 Januari 2024, Melkisedek
Kehamilan Hagar memicaua kesombongan Hagar yang merendahkan Sara karena kemandulannya, walaupun kehamilan sebenarnya tidak mengubah status Hagar sebagai budak.
Hagar mengira ia akan menjadi lebih berharga di mata Abraham, sementara Sara tetap ”nyaman” karena statusnya sebagai istri yang sah.
Teks ini sama sekali tidak menjelaskan sikap Abraham menghadapi dua perempuan ini, tidak ada favoritisme. Yang pasti Abraham tetap memperlakukan Sara sebagai istri dan ia berhak memutuskan tindakan apa pun atas
Hagar dan Ismael walaupun ia tidak setuju dengan keputusan Sara. Tindakan Sara yang disetujui oleh Abraham untuk mengambil Hagar untuk memiliki anak, bukanlah bagian dari rancangan Allah untuk mendatangkan keturunan bagi Abraham.
Ini bukanlah gambaran kerjasama yang baik antara suami-istri maupun antara manusia dan Allah. Mereka salah menerjemahkan maksud Allah.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 28 Januari 2024, Berkat Tuhan Bagi Pendamai
LANGKAH IMAN
Penindasan Sara terhadap Hagar, membuatnya memilih lari dan membawa anaknya Ismael. Penindasan dan penderitaan Hagar menimbulkan belas kasihan Allah.
Maka Hagar menyebut Allah dengan nana El-Roi sebab telah memperhatikan dia. Hagar bukan siapasiapa, sama seperti kita.
Namanya tercatat sebagai bagian dari kesalahan dan kegagalan keluarga dalam memahami maksud Allah. Dari Hagar kita belajar percaya akan belas kasihan Allah bagi semua orang. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.